Rabu, 04 Desember 2019

AHLI IBADAH YANG RUGI... 

Ada seorang ahli ibadah bernama Abu bin Hasyim yang kuat sekali tahajudnya. 
Hampir bertahun-tahun dia tidak pernah absen melakukan sholat tahajud.

Pada suatu ketika saat hendak mengambil wudhu untuk tahajud, 
Abu dikagetkan oleh keberadaan sesosok makhluk yang duduk
 di bibir sumurnya. Abu bertanya,

 “Wahai hamba Allah, siapakah Engkau....????”

 Sambil tersenyum, sosok itu berkata;
 “Aku Malaikat utusan Allah”.

Abu Bin Hasyim kaget sekaligus bangga karena kedatangan tamu malaikat mulia. 
Dia lalu bertanya, 

“Apa yang sedang kamu lakukan di sini....??????”

 Malaikat itu menjawab,
 “Aku disuruh mencari hamba pencinta Allah.” 

Melihat Malaikat itu memegang kitab tebal, Abu lalu bertanya; 
“Wahai Malaikat, buku apakah yang kau bawa.....?????”

Malaikat menjawab; 
“Ini adalah kumpulan nama hamba-hamba pencinta Allah.”

Mendengar jawaban Malaikat, Abu bin Hasyim berharap dalam hati 
namanya ada di situ. Maka ditanyalah Malaikat itu.

 “Wahai Malaikat, adakah namaku di situ....????? ?” 

Abu berasumsi bahwa namanya ada di buku itu, mengingat amalan ibadahnya 
yang tidak kenal putusnya. Selalu mengerjakan shalat tahajud setiap malam, 
Berdo’a dan bermunajat pd Allâh SWT di sepertiga malam.

 “Baiklah, aku buka,”
 kata Malaikat sambil membuka kitab besarnya. Dan, ternyata Malaikat itu tidak
 menemukn nama Abu di dalamnya. Tidak percaya, Abu bin Hasyim meminta 
 Malaikat mencarinya sekali lagi. 

“Betul … namamu tidak ada di dalam buku ini...!!!!” 
Kata Malaikat.

Abu bin Hasyim pun gemetar dan jatuh tersungkur di depan Malaikat.
 Dia menangis se-jadi-jadinya.

 “Rugi sekali diriku yang selalu tegak berdiri di setiap malam dalam tahajud
   dan bermunajat … tetapi namaku tidak masuk dalam golongan para hamba 
   pecinta Allah,” 

ratapnya. Melihat itu, Malaikat berkata,
 “Wahai Abu bin Hasyim.....!!!! Bukan aku tidak tahu engkau bangun setiap malam
   ketika yang lain tidur … mengambil air wudhu dan kedinginan pada saat orang
   lain terlelap dalam buaian malam. Tapi tanganku dilarang Allâh menulis namamu.”

“Apakah gerangan yang menjadi penyebabnya....??????” 
Tanya Abu bin Hasyim.

“Engkau memang bermunajat kepada Allâh, tapi engkau pamerkan dengan rasa 
 bangga kemana-mana dan asyik beribadah memikirkan diri sendiri. Di kanan 
 kirimu ada orang sakit atau lapar, tidak engkau tengok dan beri makan. 
 Bagaimana mungkin engkau dapat menjadi hamba pecinta Allah kalau engkau 
 sendiri tidak pernah mencintai hamba-hamba yang diciptakan Allâh..??? ?” 
 kata Malaikat itu.

Abu bin Hasyim seperti disambar petir di siang bolong. Dia tersadar 
hubungan ibadah manusia tidaklah hanya kepada Allâh semata (hablumminAllâh), 
Tetapi juga ke sesama manusia (hablumminannâs) dan alam.
Semuga manfaat,  Amiiiin...
.
 Boleh di share biar lebih bermanfaat buat orang banyak , 
 kalo pelit di simpen sendiri juga gak apa apa 

Rasulullah S.A.W bersabda :
"Barang siapa yang menyampaikan 1 (satu) ilmu saja dan ada orang yang mengamalkannya,maka walaupun yang menyampaikan sudah tiada 
(meninggal dunia), dia akan tetap memperoleh pahala.
" (HR. Al-Bukhari)

Sobat sekarang anda memiliki dua pilihan ,
1. Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya dibaca disini
2. Membagikan pengetahuan ini kesemua teman facebookmu , insyallah bermanfaat dan akan menjadi pahala bagimu. Aamiin..

Semoga yg berkomentar Aamiin dijauhkan dari segala penyakit, diberi sehat wal'afiat, rezekinya melimpah ruah, dan keluarganya bahagia Dan bisa masuk Surga melalui pintu mana saja. Aamiin ya Rabbal'alamiin..

Semoga bermanfa'at aamiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar