Minggu, 18 Desember 2022

NGERI JUGA SYETAN KALAU GANGGU PARA WALI, JIKA TIDAK ALIM SYARIAT GAMPANG DISESATKAN

NGERI JUGA SYETAN KALAU GANGGU PARA WALI, JIKA TIDAK ALIM SYARIAT GAMPANG DISESATKAN

Syaikh Abdul Qadir al-Jailani bercerita:

اشْتَدّ عليّ الحرُّ فِي بَعْضِ الْأَسْفَارِ يَوْمًا ، حَتَّى كِدْتُ أَنْ أَمُوتَ عَطَشًا ، فظللتني سَحَابَةٌ سَوْدَاء ، وهبّ عَلَيَّ مِنْهَا هَوَاء ، حَتَّى دَارَ رِيقِي فِي فَمِي ، وَإِذَا بِصَوْتٍ يناديني مِنْهَا : يَا عَبْدَ الْقَادِرِ ، أَنَا رَبُّك ، فَقُلْتُ لَهُ : أَنْتَ اللَّهُ الَّذِي لَا إلَهَ إلَّا هُوَ ؟ ! قَال : فَنَادَانِي ثَانِيًا ، فَقَال : يَا عَبْدَ الْقَادِرِ ! أَنَا رُّبِّك ! وَقَد أَحْلَلْت لَك مَا حرَّمت عَلَيْك ! قَال : فَقُلْتُ لَهُ : كَذَبْتَ ؛ بَلْ أَنْتَ الشَّيْطَان ! قَال : فتمزّقت تِلْكَ السّحَابَةُ ، وَسَمِعْت مِنْ وَرَائِي قَائِلًا : يَا عَبْدَ الْقَادِرِ ، نَجَوْت منّي بفقهك فِي دِينِك ، لَقَد فَتَنْتُ بِهَذِهِ الْحِيلَةِ قَبْلَك سَبْعِينَ رَجُلًا

“Suatu hari pada sebuah perjalananku, aku merasakan panas yang sangat menyengat. Sampai-sampai aku hampir mati kehausan. Kemudian ada awan hitam menaungiku. Angin dari awan itu bertiup menerpaku, hingga air liurku pun terasa berputar dalam mulutku. Tiba-tiba saja dari arah awan itu ada suara yang menyeru ; “Wahai Abdul Qodir, aku adalah rabbmu.”

Maka aku pun bertanya kepadanya ; “Engkaukah Allah yang tidak ada ilah yang haq selainNya?”

Kemudian ia kembali menyeruku untuk yang kedua kalinya: “Wahai Abdul Qodir, aku adalah rabbmu. Aku telah menghalalkan apa yang diharamkan bagimu.”

Maka aku pun berkata ; “Engkau dusta, bahkan engkau adalah setan”

Lantas kemudian awan itu pun buyar, dan aku mendengar seorang berkata dari arah belakangku: “Wahai Abdul Qodir engkau telah selamat dariku dengan pengetahuanmu terhadap agamamu. Padahal aku telah menyesatkan 70 orang dengan cara ini.”

Setelah kejadian itu ditanyakan kepada Syaikh Abdul Qodir: “Bagaimana engkau tahu bahwa dia adalah setan?”

Beliau menjawab: “Tatkala ia mengatakan ; “Aku telah menghalalkan bagimu.” Karena setelah wafatnya Rasulullah tidak ada lagi penghalalan serta pengharaman.” 

Sebagian ulama berkata, Syekh Abdul Qadir Jailani selamat dari gangguan Syetan karena beliau sangat Alim syariat: Tidak mungkin Allah Swt. berbentuk makhluq yaitu awan. Dan tidak mungkin beliau mendapatkan kemurahan itu, sementara Rasulullah Saw. yg sebaik²nya makhluq saja tidak mendapatkan kemurahan tsb. bahkan masih sangat menjaga Syariat.

Sumber: Fiqhud Da’wah wa Tazkiyatun Nufus: 113-114.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar