Minggu, 11 Juni 2017

KENALI CIRI KHAS WAHABI SALAFI AGAR SELAMAT DARI LINGKARAN FITNAHNYA.

KENALI CIRI KHAS WAHABI SALAFI AGAR SELAMAT

KENALI CIRI KHAS WAHABI SALAFI AGAR SELAMAT DARI LINGKARAN FITNAHNYA.

Tidak sedikit umat Islam dari kalangan awam yang terkadang tidak sadar bahwa fatwa agama dalam buku atau situs internet yang mereka baca berasal dari fatwa Wahabi Salafi, mereka memfatwakan diri / mengklaim dirinya sebagai Ahlussunnah wal Jamaah, padahal sangat bertentangan dengan Ahlussunnah wal Jamaah yg sejati, begitulah mereka dalam mempropagandakan diri agar kita masuk Kedalam golongannya, Semoga dengan mengenali CIRI KHAS WAHABI SALAFI ini, para pencari informasi keagamaan akan semakin tercerahkan.

Rasulullah shallallah alayhi wa aalihi wa sallam bersabda, ”Barangsiapa yang memisahkan diri dari jamaaah ( jumalah jamaah Umat Islam terbesar sedunia ), maka ia mati sebagaimana bangkai jahiliyyah “ ( H.R. Muslim ).

“Sesungguhnya Allah tidak menghimpun ummatku di atas kesesatan. Dan tangan Allah bersama jama’ah (ahlussunnah wal jamaah). Barangsiapa yang menyelewengkan, maka ia menyeleweng ke neraka“. (HR. Tirmidzi: 2168).

“Barangsiapa yang menolak sunnahku maka bukan dari golonganku” (Shahih Bukhari).

KENALI CIRI KHAS WAHABI SALAFI AGAR SELAMAT DARI LINGKARAN FITNAHNYA.

CIRI KHAS WAHABI SALAFI YANG PERLU DI INGAT :

1. Kata kunci dan tema sentral dari fatwa para ulama Wahabi Salafi yang menjadi Ciri Khas Wahabi Salafi berkisar pada (a) bid’ah; (b) syirik; (c) kufur, kafir; (d) sebut Syiah rafidlah kepada kelompok Islam atau muslim lain yang tidak searah dengan mereka. Kita akan sering menemukan salah satu dari 4 kata itu dalam setiap fatwa mereka.

2. Membagi Tauhid menjadi 3 bagian adalah ciri khas wahabi salafi, yaitu:

(a). Tauhid Rububiyyah: Dengan tauhid ini, mereka mengatakan bahwa kaum musyrik Mekah dan orang-orang kafir juga mempunyai tauhid.

(b). Tauhid Uluhiyyah: Dengan tauhid ini, mereka menafikan tauhid umat Islam yang bertawassul, beristigathah dan bertabarruk sedangkan ketiga-tiga perkara tersebut diterima oleh jumhur ulama‟ Islam khasnya ulama‟ empat Imam madzhab.

(c.) Tauhid Asma’ dan Sifat: Tauhid versi mereka ini bisa menjerumuskan umat Islam ke lembah tashbih dan tajsim kepada Alloh Subhanahu wa Ta’ala seperti:

Menterjemahkan istiwa’ sebagai bersemayam/bersila.
Merterjemahkan yad sebagai tangan
Menterjemahkan wajh sebagai muka
Menisbahkan jihah (arah) kepada Allah (arah atas – jihah ulya)
Menterjemah janb sebagai lambung/rusuk
Menterjemah nuzul sebagai turun dengan dzat
Menterjemah saq sebagai betis
Menterjemah ashabi’ sebagai jari-jari, dll
Menyatakan bahawa Allah SWT mempunyai “surah” atau rupa
Menambah bi dzatihi haqiqatan [dengan dzat secara hakikat] di akhir setiap ayat-ayat mutashabihat

3. Golongan mereka ini dikenal sebagai al-Hasyawiyyah, al-Musyabbihah, al-Mujassimah akidah jisim menyamakn Allah seperti makhluk, punya tangan, punya kaki, Allah duduk, punya arah, punya tempat tinggal, dll.

4. Menyatakan bahwa ibu bapa dan datuk Rasulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam tidak selamat dari adzab api neraka.

5. Ciri khas wahabi salafi, mengharamkan mengucap “radhiallahu ‘anha” untuk ibu Rosulullah Shollallohu ‘alaihi wa sallam, Sayyidatuna Aminah.

Itulah ciri khas wahabi salafi dalam beraqidah.

Sikap yangMenunjukkan Ciri Khas Wahabi Salafi

1. Gerakan-gerakan atau organisasi Islam yang di luar Wahabi Salafi atau yang tidak segaris dengan manhaj (aturan standar ideologi) Wahabi akan mendapat label syirik, kufur atau bid’ah.

2. Pengikut/aktivis Wahabi Salafi tidak mau taklid (mengikuti pendapat) ulama salaf (klasik) dan khalaf (kontemporer), tapi dengan senang hati taklid kepada pendapat dan fatwa ulama-ulama Wahabi Salafi atau fatwa-fatwa yang dikeluarkan oleh Al-Lajnah ad-Daimah lil Buhuts wal Ifta’
(اللجنة الدائمة للبحوث العلمية والإفتاء والدعوة والإرشاد)
dan lembaga serta ulama-ulama yang menjadi anggota Hai’ah Kibaril Ulama (هيئة كبار العلماء) yang nama lengkapnya adalah Ar-Riasah al-Ammah lil Buhuts wal Ifta’
(الرئاسة العامة للبحوث العلمية والإفتاء)

3. Mengganggap diri sebagai mujtahid atau berlagak sepertinya (walaupun tidak layak).
4. ciri khas wahabi salafi, sering mengambil hukum secara langsung dari al-Qur’an dan hadits (walaupun tidak sesuai).
5. Sering memtertawakan dan meremehkan ulama’ pondok dan golongan agama yang lain.
6. ciri khas wahabi salafi, ayat-ayat al-Qur’an dan Hadits yang ditujukan kepada orang kafir sering ditafsir ke atas orang Islam.
7. Memaksa orang lain berpegang dengan pendapat mereka walaupun pendapat itu syaz (janggal)

Itulah sikap yang menujukkan ciri khas wahabi salafi.

ciri Khas Wahabi Salafi : Lihat Perbedaan Wajah Wajah Tokoh Wahabi dengan Wajah Tokoh Aswaja.

Ciri Khas Wahabi Salafidalam Memandang Al-Hadits

1. Menolak beramal dengan hadis dho’if, ini adalah ciri khas wahabi salafi.

2. Penilaian hadits yang tidak sama dengan penilaian ulama’ hadits yang lain.

3. Ciri khas wahabi salafi, merekamengagungkan Nasiruddin al-Albani di dalam bidang ini [walaupun beliau tidak
mempunyai sanad bagi menyatakan siapakah guru-guru beliau dalam bidang hadits.
[Bahkan mayoritas muslim mengetahui bahwa beliau tidak mempunyai guru dalam bidang hadits dan diketahui bahawa beliau belajar hadits secara sendiri dan ilmu jarh dan ta’dil beliau adalah mengikut Imam al-Dhahabi].

4. Sering menganggap hadits dho’if sebagai hadits mawdhu’ [mereka mengumpulkan hadits dho’if dan palsu di dalam satu kitab atau bab seolah-olah kedua-dua kategori hadits tersebut adalah sama]

5. Pembahasan hanya kepada sanad dan matan hadits, dan bukan pada makna hadits. Oleh karena itu, perbedaan pemahaman ulama’ [syawahid] dikesampingkan.

Ciri Khas Wahabi Salafidalam Menyikapi Al-QUR’AN

1. Menganggap tajwid sebagai ilmu yang menyusahkan dan tidak perlu (ini ciri khas wahabi salafi, sebagian Wahabi Indonesia yang jahil).

Ciri Khas Wahabi Salafidalam Menyikapi FIQH

1. Ciri khas wahabi salafi, menolak mengikuti madzhab imam-imam yang empat; pada hakikatnya
mereka bermadzhab “TANPA MADZHAB”.

2. Mencampuradukkan amalan empat mazhab dan pendapat-pendapat lain sehingga membawa kepada talfiq [mengambil yang disukai] haram.

3. Memandang amalan bertaqlid sebagai bid’ah; mereka mengklaim dirinya berittiba’.

4. Sering mengungkit dan mempermasalahkan soal-soal khilafiyyah, ini ciri khas wahabi salafi.

5. Sering menggunakan dakwaan ijma’ ulama dalam masalah khilafiyyah.

6. Menganggap apa yang mereka amalkan adalah sunnah dan pendapat pihak lain adalah Bid’ah.

7. Sering menuduh orang yang bermadzhab sebagai ta’assub [fanatik] mazhab

8. Salah faham makna bid‟ah yang menyebabkan mereka mudah membid‟ahkan orang lain.

9. Mempromosikan madzhab fiqh baru yang dinamakan sebagai Fiqh al-Taysir, Fiqh al-Dalil, Fiqh Musoffa, dll [yang jelas keluar daripada fiqh empat mazhab].

10. Sering mewar-warkan agar hukum ahkam fiqh dipermudahkan dengan menggunakan hadis “Yassiru wa la tu’assiru, farrihu wa la tunaffiru”.

11. Sering mengatakan bahwa fiqh empat madzhab telah ketinggalan zaman.

SHALAT yang Menjadi Ciri Khas Wahabi Salafi

1. Ciri khas Wahabi Salafi, mempromosikan “Sifat Shalat Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam‟, dengan alasan kononnya shalat berdasarkan fiqh madzhab adalah bukan sifat shalat Nabi yang benar.

2. Menganggap melafazhkan kalimat “usholli” sebagai bid’ah, ini ciri khas wahabi salafi yang sangat kental.

3. Ciri khas wahabi salafi, saat shalat berdiri dengan kedua kaki mengangkang.

4. Tidak membaca “Basmalah‟ secara jahar.

5. Ciri khas wahabi salafi, menggangkat tangan sewaktu takbir sejajar bahu atau di depan dada.

6. Memposisikan tangan di atas dada sewaktu qiyam.

7. Menganggap perbedaan antara lelaki dan perempuan dalam shalat sebagai perkara bid‟ah (sebagian Wahabiyyah Indonesia yang jahil).

8. Menganggap qunut Subuh sebagai bid’ah, ini juga ciri khas wahabi salafi.

9. Menggangap penambahan “wa bihamdihi” pada tasbih ruku’ dan sujud adalah bid’ah.

10. Ciri khas wahabi salafi, menganggap mengusap muka selepas shalat sebagai bid’ah.

11. Tidak ada qadha’ bagi shalat yang sengaja ditinggalkan.

12. Menganggap amalan bersalaman selepas shalat adalah bid’ah.

13. Menggangap lafazh sayyidina (taswid) dalam shalat sebagai bid’ah.

14. Menggerak-gerakkan jari sewaktu tasyahud awal dan akhir.

15. Boleh jama’ dan qashar walaupun kurang dari dua marhalah.

16. Ciri khas wahabi salafi, memakai sarung atau celana setengah betis untuk menghindari isbal.

17. Menolak shalat sunnat qabliyyah sebelum Juma’at, ini menjadi Ciri Khas Wahabi Salafi.

DO’A, DZIKIR DAN BACAAN AL-QUR’AN yang menunjukkan Ciri Khas Wahabi Salafi

1. Menggangap do’a berjama’ah selepas shalat sebagai bid’ah.

2. Menganggap dzikir dan wirid berjama’ah sebagai bid’ah.

3. Mengatakan bahwa membaca “Sodaqallahul ‘azhim” selepas bacaan al-Qur’an adalah Bid’ah.

4. Menyatakan bahwa do’a, dzikir dan shalawat yang tidak ada dalam al-Qur’an dan Hadits sebagai bid’ah. Sebagai contoh mereka menolak Dala’il al-Khairat, Shalawat al-Syifa‟, al-Munjiyah, al-Fatih, Nur al-Anwar, al-Taj, dll.

5. Menganggap amalan bacaan Yasin pada malam Jum’at sebagai bid’ah yang haram.

6. Mengatakan bahwa sedekah atau pahala tidak sampai kepada orang yang telah wafat.

7. Ciri khas wahabi salafi, mengganggap penggunaan tasbih adalah bid’ah.

8. Mengganggap zikir dengan bilangan tertentu seperti 1000 (seribu), 10,000 (sepuluh ribu), dll sebagai bid’ah.

9. Menolak amalan ruqiyyah syar’iyah dalam pengobatan Islam seperti wafa‟, azimat, dll.

10. Menolak dzikir isim mufrad: Allah Allah.

11. Melihat bacaan Yasin pada malam nisfu Sya’ban sebagai bid’ah yang haram.

12. Sering menafikan dan memperselisihkan keistimewaan bulan Rajab dan Sya’ban.

13. Sering mengkritik keutamaan malam Nisfu Sya’ban, ini merupakan ciri khas wahabi salafi.

14. Mengangkat tangan sewaktu berdoa’ adalah bid’ah, ini pun ciri khas wahabi salafi.

15. Mempermasalahkan kedudukan shalat sunat tasbih.

PENGURUSAN JENAZAH DAN KUBUR yang menjadiCiri Khas Wahabi Salafi

1. Menganggap amalan menziarahi maqam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, para anbiya’, awliya’, ulama’ dan sholihin sebagai bid’ah dan shalat tidak boleh dijama’ atau qasar dalam ziarah seperti ini.

2. Menganggap talqin sebagai bid’ah.

3. Mengganggap amalan tahlil dan bacaan Yasin bagi kenduri arwah sebagai bid’ah yang haram.

4. Tidak membaca do’a selepas shalat jenazah.

5. Sebagian ulama’ mereka menyeru agar Maqam Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dikeluarkan dari masjid nabawi atas alasan menjauhkan umat Islam dari syirik

6. Menganggap kubur yang bersebelahan dengan masjid adalah bid’ah yang haram, ini ciri khas wahabi salafi.

7. Do’a dan bacaan al-Quran di perkuburan dianggap sebagai bid’ah.

Ciri Khas Wahabi Salafidalam Menyikapi MAJLIS SAMBUTAN BERAMAI-RAMAI

1. Menolak peringatan Maulid Nabi; bahkan menyamakan sambutan Mawlid Nabi dengan perayaan kristen bagi Nabi Isa as.

2. Menolak amalan marhaban para habaib

3. Menolak amalan barzanji.

4. Berdiri ketika bacaan maulid adalah bid’ah

5. Menolak peringatan Isra’ Mi’raj, dll.

6. Menghalalkan Khaul pada ulamanya sendiri

Ulama Wahabi, Memiliki Ciri Khas Wahabi Salafi

1. Dalam memberi fatwa, tokoh utama ulama Wahabi Salafi akan langsung berijtihad sendiri dengan mengutip ayat dan hadits yang mendukung. Atau, kalau mengutip fatwa ulama, mereka akan cenderung mengutip fatwa dari Ibnu Taimiyah atau Ibnul Qayyim. Selanjutnya, mereka akan membuat fatwa sendiri yang kemudian akan menjadi dalil para pengikut Wahabi. Dengan kata lain, pengikut Wahabi hanya mau bertaklid buta pada ulama Wahabi.

2. Tokoh atau ulama Wahabi Salafi level kedua ke bawah akan cenderung menjadikan fatwa tokoh Salafi level pertama sebagai salah satu rujukan utama. Atau kalau tidak, akan memberi fatwa yang segaris dengan ulama Wahabi level pertama.

3. Kalangan ulama atau tokoh Wahabi Salafi tidak suka atau sangat jarang mengutip pendapat ulama salaf seperti ulama madzhab yang empat dan yang lain kecuali madzhab Hanbali yang merupakan tempat rujukan asal mereka dalam bidang fiqih walaupun tidak mereka akui secara jelas. Hanya pendapat Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim yang sering dikutip untuk pendapat ulama di atasnya Muhammad ibnu Abdil Wahhab terutama dalam bidang yang menyangkut aqidah.

4. Di mata ulama Wahabi, perayaan keislaman yang boleh dilakukan hanyalah hari raya idul fitri dan idul adha. Sedangkan perayaan yang lain seperti maulid Nabi Muhammad, peringatan Isra’ Mi’raj dan perayaan tahun baru Islam dianggap haram dan bid’ah.

5. Kebanyakan lulusan universitas Arab Saudi dan afiliasinya adalah kader Wahabi Salafi. Sampai terbukti sebaliknya.

6. Pengikut/aktivis sangat menghormati ulama-ulama mereka dan selalu menyebut para ulama Wahabi dengan awalan Syekh dan kadang diakhiri dengan rahimahu-Llah atau hafidzahulLah. Seperti, Syeikh Utsaimn, Syeikh Bin Baz, dll. Tapi, menyebut ulama-ulama lain cukup dengan memanggil namanya saja.

7. Ulama Wahabi Salafi utama (kecuali Nashiruddin Albani yang asli Albania) mayoritas berasal dari Arab Saudi dan bertempat tinggal di Arab Saudi. Oleh karena itu, mereka umumnya memakai baju tradisional khas Arab Saudi yaitu (a) gamis/jubah warna putih (b) surban merah (c) surban putih (d) maslah yaitu jubah luar tanpa kancing warna hitam atau coklat yang biasa dipakai raja. Lihat baju luar yang dipakai Abdul Wahab dan Al-Utsaimin.

Waspada dengan Mengenali Ciri Khas Wahabi Salafi

Oleh karena itu, saat kita membaca buku, kitab atau browsing di internet. Tidak sulit menengarai pada fatwa ulama non-Wahabi, mana fatwa yang berasal dari Wahabi Salafi. Dan mana tulisan sebuah website atau blog yang penulisnya adalah pengikut Wahabi.

Sayangnya, tidak sedikit dari kalangan muslim awam yang terkadang tidak sadar bahwa fatwa agama dalam buku atau situs internet yang mereka baca berasal dari fatwa Wahabi Salafi. Semoga dengan informasi ini, para pencari informasi keagamaan akan semakin tercerahkan.

Intinya, cara termudah mengetahui apakah seorang ulama, ustadz atau tokoh agama atau orang awam biasa itu berfaham Wahabi Salafi adalah dari Ciri Khas Wahabi Salafi itu sendiri:

(a) latar belakang pendidikannya.

(b) buku atau kitab yang dikutip.

(c) caranya memanggil ulama Wahabi dan ulama non-Wahabi.

Semoga kita terhindar dari jebakan mengikuti ajaran mereka dengan cara mengenali Ciri Khas Wahabi Salafi.

hati-hati ! Jangan sampai sesama muslim saling menuduh bid’ah, sesat, atau kafir. Bila anda berkata wahabi sesat, coba ceritakan kepada ane sejarah jamaah ini dan hal apa yg mereka lakukan hingga anda bersikap waspada terhadap mereka!!!!!!
yang bukan wahabi yang kaya gimana ya?, jelasin juga kenapa orang bisa memvonis bahwa seseorang itu wahabii,sedang dia menganggap dia orang yangg benar dan punya anggapan kl drinya aswaja…., emang aswaja yang di jamin masuk surga dan benar dalam koridor islam itu sperti apa ??,,

Komentar2 para wahabi/salafi dimedsos yg suka nuduh org nggk sepahaman syiah ato ahlul bidah bahkan mengkafirkan bilang bkn muslim sejati.

Tambah… melihat orang yg bukan kelompoknya dengan tatapan tajam,seolah meremehkan atau memusuhi….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar