Jumat, 26 April 2019

Islam Masuk Indonesia pada Masa Sayyidina Ali

[Mbah Maimoen Zubair] Islam Masuk Indonesia pada Masa Sayyidina Ali

Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair dalam acara Stadium General (kuliah umum) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Anwar Sarang Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, Kamis (29/9) lalu menceritakan terkait awal mula masuknya agama Islam di Indonesia.

Mbah Maimoen sapaan akrabnya, mengatakan bahwa pondok pesantren Sarang ini merupakan pondok yang kebesarannya dimulai pada tahun 1850 M. Ia menceritakan tentang kebesaran agama Islam di Indonesia dan tidak ada yang menyamainya.

"Saya mendapat cerita dari guru saya Syeikh Yasin al-Fadani, kedatangan Islam di Indonesia mula-mula pada waktu perang Shiffin, yakni antara kelompok Muawwiyah dan kelompok Sayyidina Ali," tutur Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang tersebut.

Bahwa Negara mayoritas Islam itu pasti Islam datang di zaman-zaman masa keemasan. Kalau dalam Al-Quran disebut as-Sabiqunal al-Awwalun. Yaitu seratus tahun pertama sebagai zaman nabi-sahabat, seratus tahun kedua sebagai zaman tabi'in, dan seratus tahun ketiga zaman tabi'in tabiat.

Pada perang Shiffin, lanjut Mbah Maimoen, itu kemenangan pada kelompok Muawwiyah, sehingga Ali terpecah belah. Terpecah belahnya Ali ini menjadi empat kelompok, ada yang disebut khawarij, adanya kelompok Ali yang fanatik berlebihan, ada yang netral, dan ada kelompok kecil yang disebut anak-anak perahu.

"Anak-anak perahu ini bertekad untuk meninggalkan negeri Arab melalui teluk Persia. Kemudian dengan naik perahu pasrah kepada Allah dimana perahu itu akan sampai, dan dimana akan mendarat. Pertama kali mendarat, perahu mereka sampai di Medan," ungkap kiai sepuh yang kini berusia 91 tahun tersebut.

Oleh karena itu, di Medan walaupun Islamnya tidak besar tetapi ada sebuah istana yang dikagumi yakni bernama istana Maimoon. "Saya sendiri bertanya, kenapa disana ada istana yang bernama istana Maimoon?," guraunya sembari tertawa ringan didepan ratusan mahasiswa STAI Al-Anwar tersebut.

Dalam acara tersebut turut hadir pula sebagai narasumber utama KH Lukman Hakim Saifuddin yang menjabat sebagai Menteri Agama RI. Hadir pula KH Abdul Ghofur Maimoen (Ketua STAI Al-Anwar), H Abdul Hafidz (Bupati Rembang), KH Majid Kamil Maimoen (Ketua DPRD Rembang) dan beberapa undangan dari MWC NU Sarang.

"Di Medan itu kalau kita lihat, antara Medan dan Padang Panjang ada kuburan-kuburan yang tidak diketahui. Itu kata guru saya Syeikh Yasin merupakan jejak kedatangan dari bangsa Arab masuk ke Indonesia pertama kali sebagai penyebar Islam. Walaupun mereka tidak sengaja untuk menyebarkan, tujuan mereka untuk mengungsikan diri," tutupnya.

(Sanhaji)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar