Kamis, 29 Oktober 2020

KEHIDUPAN DAN KEMATIAN FAKTOR PENENTU KWALITAS HIDUP MANUSIA

KEHIDUPAN DAN KEMATIAN FAKTOR PENENTU KWALITAS HIDUP MANUSIA




Kehidupan dan kematian yg dialami oleh seorang Muslim sungguh sama kondisinya bila dilihat secara dhohir dan bathin diantaranya...

1.Saat dilahirkan, kita tidak tahu siapa yang mengeluarkan kita dari rahim ibu..

Saat mati pun kita tidak tahu siapa yang memasukkan kita ke dalam liang kubur (secara dhohir)..

2.Ketika lahir kita dibersihkan dan dimandikan..

Saat mati pun kita dibersihkan dan dimandikan..

3.Kita tidak pernah tahu siapa yang tersenyum bahagia di hari kelahiran..

Kitapun juga tidak mengerti siapa yang menangis di hari kematian..

4.Di perut ibu kita, terjepit di tempat yang sempit dan gelap..

Dan ketika mati, kita pun terjepit di tanah yang sempit dan gelap....bagi mereka yg tidak beruntung.

5. Ketika kita dilahirkan, mereka menutupi, menyelimuti dengan kain selimut...

maka di hari kematian, kita pun akan diselimuti dengan kain kafan...

6. Ketika kita beranjak dewasa, mereka akan menanyakan kabar dan prestasi yg diraih...

Namun ketika kita mati, tidak ada pertanyaan yang kita terima, kecuali tentang 6 pertanyaan malaikat Mungkar dan Nakir. 

Kehidupan dan kematian adalah dua peristiwa alamiah yang terjadi  pada setiap makhluk. Ada saatnya bagi  kita untuk menikmati kehidupan sebagaimana ada waktunya untuk merasakan kematian.

maka jangan pernah takut mati karena pasti akan kita alami, dan jangan pernah merasa takut mati karena kitapun tidak tahu tentang terjadinya diri kita ini, tahu2 kita sudah jadi manusia,  takutlah ketika amal kita buruk, karena ini akan menentukan kwalitas hidup kita, kwalitas hidup bukan banyaknya amal yg kita kerjakan akan tetapi amal yg terbaik.

Surat al mulk 

ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ 

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. 
(Al-Mulk Ayat 2).

Allah Yang menciptakan kematian dan kehidupan agar Dia menguji kalian (wahai manusia) siapa di antara kalian yang lebih baik dan lebih ikhlas amalnya. Allah Mahaperkasa yang tidak ada sesuatu yang melemahkanNya. 

Ayat ini mengandung dorongan berbuat kebaikan dan perintah untuk menjauhi  perbuatan maksiat.

"Liyabluwakum ayyukum ahsanu 'amala" (untuk memberi ujian siapa yang amalnya paling baik di antara kamu).

Mengapa bukan "aktsaru 'amala" (terbanyak amalnya), tetapi "ahsanu 'amala" (terbaik amalnya)?

Jumlah berpengaruh hanya jika dilaksanakan dengan penuh keikhlasan semata karena Alloh. 

Orang yang menyumbang satu juta rupiah dengan niat ikhlas semata-mata mengharapkan ridha Allah, lebih berkualitas dibanding menyumbang sepuluh kali lipat dari itu tetapi tanpa keikhlasan.

Ketika diberikan dengan kualitas keikhlasan yang sama, maka Shodaqoh yang terbanyak sekaligus menjadi shodaqoh yang terbaik. 

Maka, sekali lagi, faktor determinan utama dalam siklus kehidupan dan kematian seseorang terletak pada parameter siapa yang ahsanu 'amala (terbaik amalnya), bukan siapa yang aktsaru 'amala (terbanyak amalnya).

Orang yang berumur 100 tahun belum tentu lebih baik dari yang berumur 60 tahun. 100 tahun tidak pernah melaksanakan perintah Alloh SWT, akan tetapi yg 60 thn hidupnya selalu dengan Imam dan Taqwa.. maka inilah hidup yg berkualitas.

Orang yg beriman dan bertaqwa kepada Alloh SWT, Dia tidak akan pusing mikirin mati dan hidup karena tahu itu ketetapan Alloh, 

yg dia cemaskan ketika dia mati dalam keadaan su ul khatimah jelek dipenghujungnya dan tidak bisa melaksanakan Akhsanu amala..melaksanakan amal sholeh....
demikian juga ketika diberikan kenikmatan Oleh Alloh berupa Harta, pangkat jabtan  kedudukan dan ilmu dia takut tidak Amanah...

Karena itu...
Jangan pernah membanggakan harta, Pangkat, Jabatan/kedudukan dan ilmu yang kita miliki. Sungguh kita lahir dalam keadaan kosong dan tidak memiliki apa-apa. Lalu Allah memberikan semua kenikmatan ini.

وَاللَّهُ أَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُونِ أُمَّهَاتِكُمْ لَا تَعْلَمُونَ شَيْئًا وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَالْأَبْصَارَ. وَالْأَفْئِدَةَ ۙ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

" Dan Allah mengeluarkanmu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar engkau bersyukur.” 
(QS. An-Nahl:78)

Alloh SWT Maha kuasa dan maha mengetahui; tidak ada yang luput dari pengetahuan-Nya. 

Dan di antara bukti kekuasaan dan pengetahuan Alloh adalah bahwa dia telah mengeluarkan manusia dari rahim ibunya

sebelumnya tidak ada, kemudian terjadilah suatu proses yang mewujudkannya dalam bentuk janin yang hidup dalam kandungan ibu dalam waktu yang ditentukan-Nya. 

Ketika masanya telah tiba, Alloh lalu mengeluarkannya dari rahim seorang ibu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatu pun, baik tentang diri sendiri maupun tentang dunia di sekelilingnya. 

Dan Alloh memberi kenikmatan  berupa pendengaran agar dapat mendengar bunyi, penglihatan agar dapat melihat objek, dan hati nurani agar dapat merasa dan memahami. 

Pendengaran السَّمْعَ, Penglihatan وَالْأَبْصَارَ, dan Hati Nurani وَالْأَفْئِدَةَ adalah kenikmatan yg dikaruniakan kepada kita, supaya kita bersyukur, Bentuk rasa syukur itu kita bisa mengelola itu semua agar bermanfaat, sehingga :
Harta yg kita miliki kita sedekahkan kepada fakir, miskin dan anak yatim, dan memperbaiki tempat Ibadah..
Pangkat, Jabatan dan kedudukan yg kita miliki kita manfaatkan untuk kemaslahatan orang banyak.
Ilmu yg kita miliki kita sampaikan untuk orang lain.

Sehingga hartanya menjadi Barokah, Pangkat jabatan dan kedudukannya berfaedah, dan Ilmunyapun bermanfaat.
inilah salah satu golongan manusia yg akan mendapatkan Naungan dari Alloh SWT, ketika tidak ada naungan selain dari naungan-Nya.

Semoga Allah SWT mengampuni dosa kedua orang tua kita, dosa-dosa kita, diangkat Derajat kita dilindungi langkah-langkah kita, serta dalam keadaan Sehat mendapatkan Ilmu yang Bermanfaat, dimudahkan urusan Dunia mendapatkan Rezeki yang berlimpah dan berkah, serta selalu bersyukur dan bersabar.


بَارَكَ اللّٰه لِي وَلَكُمْ فِى اْلقُرْآنِ اْلعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَافِيْهِ مِن الْاُيات وَذٌِكْرِ الْحَكِيْمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّى وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ العَلِيْمُ، وقل رٌبٌ اغْفرْ وارْحم وانْت حيْر الرٌحميْن

Tidak ada komentar:

Posting Komentar