Kata ma'rifatullah asal katanya a'rofa, ya'rifu yang artinya mengenal. Jadi ma'rifatullah adalah upaya manusia untuk mengenal Allah.
Ibnul qoyyim mengatakan bahwa semakin tinggi ma'rifat kita kepada Allah maka semakin tinggi ketaqwaan kita kepada Alloh SWT, semakin menghambakan diri dan bersifat ihsan, merasa bahwa Alloh SWT selalu mengawasinya.
Ma'rifatullah hanya bisa kita lakukan dengan menggabungkan panca indra, akal dan hati. Jika tidak maka akan menuju kesesatan. Apa sebab kafir quraysi tidak mengimani isra' dan mi'rajnya Rasulullah? Karena mereka hanya menggunakan akal dan tidak menggunakan hati mengimani Rasul yang dijalankan oleh Allah.karena jika hanya logika, maka Rasul berjalan dalam waktu 1 malam hanya menuju sidratul muntaha saja.
Ma'rifatullah adalah puncak kesadaran yang akan menentukan perjalanan hidup selanjutnya. Dengan ma'rifatullah manusia bisa mengetahui tujuan hidup yang sesungguhnya. Ketiadaan ma'rifatullah membuat orang hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas, bahkan orang yang tidak mengenal Allah dengan benar akan menjalani hidupnya seperti binatang. (QS,47:12).
Surat Muhammad ayat 12
اِنَّ اللّٰهَ يُدْخِلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ ۗوَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا يَتَمَتَّعُوْنَ وَيَأْكُلُوْنَ كَمَا تَأْكُلُ الْاَنْعَامُ وَالنَّارُ مَثْوًى لَّهُمْ
Sungguh, Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Dan orang-orang yang kafir menikmati kesenangan (dunia) dan mereka makan seperti hewan makan; dan (kelak) nerakalah tempat tinggal bagi mereka.
Ma'rifatullah adalah asas perjalanan ruhiyah manusia secara keseluruhan. Orang yang mengenal Allah akan merasakan hidupnya tenang, lapang, dan dia hidup dalam rentangan panjang antara sabar dan syukur.
Dari ma'rifatullah ini manusia akan mengenali kehidupan di luar alam materi, seperti malaikat, jin dan ruh.
Dengan ma'rifatullah seorang muslim akan senantiasa menjaga dirinya dari melanggar aturan-aturan Allah SWT sehingga hidupnya di penuhi dengan rahmat dan ridho Allah.
Banyak jalan untuk mendekatkan diri kepada Alloh SWT, diantaranya adalah dengan memahami asma-asma-Nya. Pengetahuan dan keyakinan akan asma Allah akan menambah keimanan sesorang.
“bahwa Allah lah yang menciptakan yang ada di langit dan di bumi, dan Allah lah yang memberi rezeki jutaan makhluk yang ada di jagat raya ini”. (QS 40:62).
Melalui akal dan asma-Nya seseorang dituntun untuk mengenal siapa Allah. Ketika rasa Ma’rifatullah itu telah tumbuh subur, ketika itu pula ia bisa memahami hakikat kehidupan yang dijalaninya. Itulah saat-saat seorang manusia merasakan kelapangan hidup, keindahan hidup yang hanya bisa dicapai oleh orang-orang yang mengenal penciptanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar