Senin, 11 September 2017

Rukun sholat Berjama'ah

PERTANYAAN :

Assalamu'alaikum wr wb. Mohon ijin bertanya : syarat-syaratnya sholat berjama'ah apa saja ya ? Mohon pencerahannya.!!
NB : kalau bisa jawabannya yang singkat, padat dan jelas soalnya buat refrensi materi pelajaran fiqh anak-anak TPA.
[Hamba Pendosa].

JAWABAN :

Wa'alaikum salam..

Syarat-syarat sholat jamaah (berjama'ah) :

1. Seorang imam dipilih yang bagus bacaan qur’annya artinya benar Ilmu Tajwidnya, orang yg fasik dlm membaca Alquran tdk boleh jadi imam, karena Imam tdk boleh fasik, fasik dzhohir atau bathin. 

2. Sebagaimana syarat sah sholat, meliputi :

A. Sudah masuk waktu sholat, seperti contoh sholat dzuhur sudah masuk waktu zawal.

B. Suci dari hadats kecil & besar.

C. Baik badan, pakaian ataupun tempat suci dari Najis.

D. Menutup aurot, bagi laki-laki antara pusar dan lutut sedangkan bagi wanita merdeka seluruh badan kec wajah & telapak tangan.

E. Menghadap Qiblat.

3. dari 2 musholli (orang Terdirisholat) atau lebih, yang salah satunya jadi imam / pemimpin shalat.

4. Seorang lelaki tidak boleh makmum pada wanita begitu juga kepada anak kecil yang belum tamyiz. Dalam madzhab Syafi'i : Seorang laki-laki boleh bermakmum kepada anak laki-laki kecil asal sudah tamyiz. Dalam kitab I'anatuththalibin 2/47 :

تصح أيضا قدوة الكامل بالصبي لأن عمرو بن سلمة بكسر اللام كان يؤم قومه على عهد رسول الله صلى الله عليه وسلم وهو ابن ست أو سبع سنين كما رواه البخاري

Dan juga sah makmumnya laki-laki dewasa dengan anak laki-laki, karena 'Amr bin Salimah mengimami kaumnya pada masa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam pada usia 6 atau 7 tahun, sebagaimana hadits riwayat Bukhari. Wallaahu A'lam.

(وَ) تَصِحُّ الْقُدْوَةُ (لِلْكَامِلِ) وَهُوَ الْبَالِغُ الْحُرُّ (بِالصَّبِيِّ) الْمُمَيِّزِ لِلِاعْتِدَادِ بِصَلَاتِهِ، «وَلِأَنَّ عَمْرَو بْنَ سَلِمَةَ بِكَسْرِ اللَّامِ كَانَ يَؤُمُّ قَوْمَهُ عَلَى عَهْدِ رَسُولِ اللَّهِ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - وَهُوَ ابْنُ سِتٍّ أَوْ سَبْعٍ» ، رَوَاهُ الْبُخَارِيُّ.وَلَكِنَّ الْبَالِغَ أَوْلَى مِنْ الصَّبِيِّ وَإِنْ كَانَ الصَّبِيُّ أَقْرَأَ أَوْ أَفْقَهَ لِلْإِجْمَاعِ عَلَى صِحَّةِ الِاقْتِدَاءِ بِهِ بِخِلَافِ الصَّبِيِّ، وَقَدْ نَصَّ فِي الْبُوَيْطِيِّ عَلَى كَرَاهَةِ الِاقْتِدَاءِ بِالصَّبِيِّ

Sah qudwah lelaki merdeka dan baligh kepada anak kecil yang sudah tamyiz, tapi dinash dalam kitab buaithi bahwa hukumnya makruh. [ Mughnil muhtaj ].

5.  Seorang Makmum wajib niat (iqtida’) mengikuti Imam ketika Takbirotulihrom.

6.  Antara Makmum dan Imam tidak ada pembatas yang menghalangi.

SYARAT ORANG YANG DIMAKMUMI :

شروط من يقتدى به

1 - Imam bukan orang amiy/orang yang baca’an rukun ucapannya rusak,  atau fasakh karena Imam bukan hanya bertanggung jawab terhadap bacaan terhadap makmumnya lebih dari itu ia harus bertanggung jawab kepada Alloh SWT. Saran saya bagi yg belum fasihat jangan kepingin jadi imam dulu, karena tanggung jawabnya sangat besar.

أن لا يكون أميا، والمقتدي قارئ

2 - Makmum tidak mengetahui kebatalan sholat imam atau yaqin imam tidak batal sholatnya.

أن لا يعلم المقتدي بطلان صلاة إمامه أو يعتقد ذلك

3 - Imam bukan wanita

أن لا يكون امرأة، والمقتدي رجل

TATA CARA BERMAKMUM :

كيفية الاقتداء

1 - Makmum tidak boleh mendahalui imam di tempatnya

أن لا يتقدم المأموم على الإمام في المكان

2 - Mengikuti imamam dalam gerakan dan rukun-rukun fi’li yang lainnya.

أن يتابعه في انتقالاته وسائر أركان الصلاة الفعلية

3 - Mengetahui pergerakan imam

العلم بانتقالات الإمام:

4 - Tidak ada pemisah yang jauh antara imam dan makmum.

أن لا يكون بين الإمام والمأموم فاصل مكاني كبير

5 - Makmum berniat jama’ahatau makmum ( sa’at takbirotul ikhrom ).

أن ينوي المقتدي الجماعة أو الاقتداء

Demikian diterangkan dalam kitab-kitab 'Ubudiyah diantaranya
I'anatuththalibin, kifayatul Akhyar, irsyadul' ibad, maroqilul Ubudiyah dllnya kitab-kitab Aswaja.

Wallohu a'lam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar