Selasa, 16 Juni 2020

Lima penyesalan simayit.

1.   Orang Mati akan menyesal karena Tidak Bersedekah

Tak ada gunanya harta yang banyak semua akan tinggal. Kalau Ajal sudah sampai, tak dapat di maju dan dimundurkan meski hanya sesaat.  

Memuliakan tamu termasuk sedekah. Siapa yang beriman kepada Allah muliakanlah tamu.

Hari ini orang memuliakan tamu karena status social

 2.   Orang Tidak mau Mendengarkan kebaikan

Ada neraka Syair, untuk orang yang tak mau mendengar kebaikan (nasihat). Di luar sana masih banyak orang yang belum di jalan Allah.  Siapa yang menyelamatkan mereka.

Allah SWT menjelaskan dalam Surat Al Mulk ayat 6 – 11,  "Ketika manusia dilempar ke dalam neraka sebab memperoleh azab Jahannam, mereka mendengar suara neraka yang mengerikan. Setiap orang kafir dilemparkan, penjaga neraka bertanya apakah mereka tidak diberi peringatan saat di dunia. Penghuni neraka menjawab sesungguhnya telah datang kepadanya seorang pemberi peringatan namun mereka mendustakannya. Mereka pun menyesal dan mengakui dosa-dosa mereka."

 3. Orang yang Tidak Menegakkan Salat Ketika Sehat atau Sakit

Kami tulis langkah-langkah tapak kaki mereka. Satu langkah menghapus dosa satu langkah mengangkat derajat.

 4. Orang yang menyesal karena Memutus Tali Silaturahmi

Rasulullah SAW bersabda tidak masuk surga orang yang memutus tali silaturrahim.

Di Mesir di tepian masjid disediakan kursi-kursi. Anak2 membawa orang tua dan mendudukannnya di masjid, agar orang-orang tua saling bercengkrama.

Kini saat akhir pekan, orang sudah jarang bersilaturrahim karena sibuk dengan gadget terutama saat hari libur.

Akan menyesal orang yang tidak minta maaf karena bersalah. Akan banyak orang yang berkumpul di Padang Mahsyar, sulit kita mencarti orang yang kita zalimi untuk meminta maaf.

 5. Orang Tidak pernah berdakwah

Hidup pernah,  berkuasa pernah, tapi tak pernah menolong agama Allah, akan menyasal saat menjelang kematian.Tak perlu ceramah, cukup ke masjid dengan pakaian dinas, orang akan termotivasi.

Dakwah adalah ajakan atau seruan kebaikan kepada manusia yang lain. Dakwah tidak selalu harus berdiri di podium, dilihat oleh jutaan umat manusia, atau ceramah di masjid-masjid.

Kepala daerah juga bisa berdakwah dengan kekuasaan. Dakwah dengan perbuatan lebih menyentuh dibanding dakwah dengan ceramah. 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar