Minggu, 06 Oktober 2019

SIMBOL DALAM MEMAKNAI KITAB KUNING ALA PESANTREN

SIMBOL DALAM MEMAKNAI KITAB KUNING ALA PESANTREN

Ketika mengaji kitab kuning di Pondok Pesantren, biasanya santri memberi makna pada kitabnya dengan cara khas pemaknaan ala pesantren, baik menggunakan bahasa Jawa, Sunda, Banjar, Madura dan lainnya.

Mereka menuliskan simbol-simbol yang menunjukan makna tertentu guna mengetahui kedudukan, shigot, dan makna yang terkandung dalam kalimat atau kata dalam sudut pandang ilmu nahwu. Simbol-simbol itu sebagai sebuah ringkasan dalam proses mengartikan kitab.

Berikut huruf-huruf yang digunakan dan maksudnya dalam bahasa jawa dan Indonesia:

- Huruf م : utawi/ bermula (kedudukannya mubtada’)
- Huruf خ : iku/ itu (kedudukannya khobar)
- Huruf ج : mongko/ maka (kedudukannya jawab)
- Huruf حا : hale/tingkahe/ halnya (kedudukannya hal)
- Huruf ع : kerono/ karena (kedudukannya ta’lil)
- Huruf غ : senajan/ walaupun (kedudukannya ghoyah)
- Huruf فا : sopo/ siapa/sape/sinten (kedudukannya fa'il 'aqil)
- Huruf ف : opo/ apa/ape (kedudukannya fa'il ghoiru 'aqil)
- Huruf مف : ing/ pada (kedudukannya maf'ul bih)
- Huruf نف : sopo/opo/ siapa/apa (kedudukannya naibul fail)
Hurufش : kelakuan/ kelakuan (kedudukannya Sya’n)
- Huruf مط : kelawan/ dengan (kedudukannya maf'ul mutlak)
- Huruf تم : apane/ apanya (kedudukannya tamyiz)
- Huruf ظ : ingdalem/ pada (kedudukannya zhorof)
- Huruf نف : ora/ tidak (kedudukannya nafiyah)
- Huruf س : jalaran/ karena (kedudukannya sababiah)
- Huruf ص : kang/sing/ yang (kedudukannya shifat)
- Huruf با : bayane (artinya kondisinya (kedudukannya bayan)

Ibnu Manshur
inginbelajarterus.wordpress.com, chiyallmarzooqie.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar