Kamis, 09 Juli 2020

KHUTBAH JUMAT URGENSI TAUBAT

KHUTBAH JUMAT URGENSI TAUBAT

Hakikat taubat adalah kembali tunduk kepada Alloh dari bermaksiat kepada Jalan ketaatan, akan tetapi kalau kita melaksanakan Taubat hanya karena telah berbuat maksiat saja, maka dengan sendirinya kita telah merasa tidak mempunyai Dosa karena kita tidak pernah melakukan perbuatan maksiat, sedangkan dosa terbentuk dari perbuatan maksiat yg disengaja atau tak disengaja...

Taubat ada dua macam: 
Taubat mutlak dan 
Taubat muqayyad (terikat). 
Taubat mutlak ialah bertaubat dari segala perbuatan dosa, baik dosa besar ataupun kecil, 
Sedangkan Taubat muqayyad ialah bertaubat dari salah satu dosa tertentu yang pernah dilakukan.

Sejauh mana urgensi dari pada taubat itu dalam kehidupan kita sehari-hari yg tidak luput dari perbuatan mudharat apalagi maksiat.

Jama'ah jumat Rahimakumulloh,
Taubat sudah merupakan kewajiban bagi kita kaum muslimin yg senantiasa mengharap Rahmat dan Keridhoan dari Alloh SWT, taubat bukan hanya untuk orang yg telah melakukan dosa saja...

وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعاً أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ

“Dan bertaubatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.” (QS. An Nuur: 31).<

Mengapa Taubat merupakan kewajiban kita semua selaku Ummat Islam?

1. Setan tau titik kelemahan kita
dia akan selalu berusaha tak pernah berhenti terus menurus menggoda manusia, dengan satu kegemaran kita berbuat maksiat....misal satu contoh titik kelemahan kita terletak pada maksiat Ghibah...tak sengaja lidah ini membicarakan aib orang lain... nah..maka dari sanalah dia menyerang kita dengan segala tipu dayana, kalau kita berhenti taubat,  kita sudah kalah dengan setan.
2. Manusia Punya Nafsu. perbuatan Maksiat dilakukan  karena dorongan Nafsu yg terkekakang seiring dengan Bisikan setan, sehingga kalau tidak segera memohon ampun dihawatirkan kita jauh dari Alloh, lupa ahirnya tampa disadari dosa kita semakin banyak, dilakukan dengan sedikitpun tanpa ada rasa berdosa.
3. Umur manusia tidak ada yg tahu, 
jangan sampai kita meninggal membawa dosa, kita semua berharap ketika kita mati, mati dalam keadaan Husnul khotimah, baik dipengujungnya,  artinya kita dalam keadaan diampuni atas segala dosa oleh Alloh SWT.
4.  Karena Dosa 
Dosa adalah beban, yang menyebabkan kita berat melangkah menuju ke ridhaan اللّهُ. Dosa adalah kotoran hati yang mem-buat hati gelap, sehingga hati kita merasa berat sekali untuk melakukan kebaikan.

Dengan alasan itulah maka Taubat dilaksanakan terus-menerus, tanpa henti, meskipun kita tidak melakukan perbuatan makksiat secara nyata, namun dosa bisa terbentuk tanpa kita menyadarinya, dan jangan pula terbesit dalam hati kita bahwa kita manusia yg tidak mempunyai salah dan dosa, merasa paling suci dari perbuatan dosa dan maksiat.

karena Rosululloh SAW sendiripun ketika mengingat dosa Ummatnya menangis dan mencemaskan kita seraya bermohon agar diampuni dosanya Oleh Alloh SWT.

Diceritakan dalam suatu riwayat Rasulullah menangis ketika membaca ayat surat Al-Maidah : 118

إِنْ تُعَذِّبْهُمْ فَإِنَّهُمْ عِبَادُكَ ۖ وَإِنْ تَغْفِرْ لَهُمْ فَإِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ

 "Jika Engkau mengazab mereka, sesungguhnya mereka adalah hamba-Mu. Dan jika Engkau mengampuni mereka, sesungguhnya Engkau memang Maha Pengampun lagi Maha Bijaksana." (Al-Maidah: 118)

Kemudian Rasulullah SAW mengangkat tangan sambil menangis. Beliau mengatakan, "Ya Allah, umatku... umatku..." Akhirnya Allah SWT mengutus Malaikat Jibril untuk menemui Nabi Muhammad, menanyakan mengapa dirinya menangis.

Jibril pun datang menemui Nabi SAW, dan menanyakan apa yang membuatnya menangis. Jibril pun mengetahui alasannya, dan Allah SWT berfirman, "Jibril, datang temuilah Muhammad SAW. Katakan kami akan membuatnya ridha dengan apa yang kami takdirkan untuk umatnya dan kami tidak akan menzalimimu. (HR. Muslim)

Ahmad Zarkasih dalam bukunya Manusia yang tidak Seperti Manusia menerangkan, Nabi Muhammad sangat menyayangi umatnya. Saking sayangnya, beliau tidak pernah ridha umatnya mendapatkan azab. Maka dalam setiap kesempatan berdoa, Nabi SAW selalu memohon kepada Allah SWT supaya umatnya dijauhkan dari azab.

Bahkan Rasulullah pernah menagih janji kepada Allah SWT untuk tidak mengazab umatnya. Hal ini sebagaimana riwayat yang ditulis oleh banyak ulama hadis, di antaranya Imam Ibnu Khuzaimah, Imam at-Thabrani, Imam Abu Daud, dan juga Imam Baihaqi.

Rasulullah SAW menagih janji tersebut ketika terjadi gerhana matahari, dalam sholat gerhana. Dalam sholat, Nabi SAW berdiri dan ruku' dengan durasi yang panjang. Lalu pada sujud yang terakhir, beliau menghela nafas dan menghembuskannya cukup kencang seperti sedang menahan tangis.

Kemudian Nabi Muhammad SAW berdoa, "Ya Allah, bukankah Engkau telah berjanji, bahwa Engkau tidak akan menurunkan Azab kepada umatku selama aku berada bersama mereka. Dan Engkau tidak juga menurunkan azab selama mereka memohon ampun?" Setelah sholat, Nabi SAW bangun, matahari pun kembali terang terbebas dari gerhananya. (HR Al-Baihaqi).

Inilah mengapa kita harus terus bertobat tanpa henti, karena itulah urgensi dari Taubat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar