Jumat, 15 Februari 2019

Dalil lengkap selamatan kehamilan 4 - 7 bulanan


Bantahan kepada Wahabi, ini Dalil Lengkap Selamatan Kehamilan 4 Bulan dan 7 Bulanan

 Sabtu, 16 Februari 2019 

Ngerujak atau rujakan  adalah upacara selamatan ketika kehamilan menginjak pada usia 4 bulan. Sedangkan metoni atau tingkepan (melet kandung) adalah upacara selamatan ketika kandungan berusia 7 bulan. Upacara selamatan tersebut dilakukan dengan tujuan agar janin yang ada dalam kandungan nantinya lahir dalam keadaan sehat, wal afiyat serta menjadi anak yang saleh. Penentuan bulan keempat tersebut, mengingat pada saat itu adalah waktu ditiupnya ruh oleh Malaikat kepada si janin di dalam kandungan, sebagaimana dijelaskan dalam hadits shahih. Sedangkan penetapan bulan ketujuh sebagai selamatan kedua, karena pada masa tersebut si janin telah memasuki masa-masa siap untuk dilahirkan. Dalam al-Qurโ€™anulKarim difirmankan:

ู‡ููˆูŽ ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ุฎูŽู„ูŽู‚ูŽูƒูู…ู’ ู…ูู†ู’ ู†ูŽูู’ุณู ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู ูˆูŽุฌูŽุนูŽู„ูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุฒูŽูˆู’ุฌูŽู‡ูŽุง ู„ููŠูŽุณู’ูƒูู†ูŽ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ููŽู„ูŽู…ูŽู‘ุง ุชูŽุบูŽุดูŽู‘ุงู‡ูŽุง ุญูŽู…ูŽู„ูŽุชู’ ุญูŽู…ู’ู„ุง ุฎูŽูููŠูู‹ุง ููŽู…ูŽุฑูŽู‘ุชู’ ุจูู‡ู ููŽู„ูŽู…ูŽู‘ุง ุฃูŽุซู’ู‚ูŽู„ูŽุชู’ ุฏูŽุนูŽูˆูŽุง ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ุฑูŽุจูŽู‘ู‡ูู…ูŽุง ู„ูŽุฆูู†ู’ ุขุชูŽูŠู’ุชูŽู†ูŽุง ุตูŽุงู„ูุญู‹ุง ู„ูŽู†ูŽูƒููˆู†ูŽู†ูŽู‘ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุดูŽู‘ุงูƒูุฑููŠู†ูŽ
Dialah Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, istrinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS al-Aโ€™raf : 189).

Dalam ayat di atas, diisyaratkan tentang pentingnya berdoa ketika janin telah memasuki masa-masa memberatkan kepada seorang ibu.

Al-Qurโ€™anulKarim menganjurkan kita agar selalu mendoakan anak cucu kita, kendatipun mereka belum lahir. Dalam al-Qurโ€™an dikisahkan tentang Nabi Ibrahim โ€˜alaihissalam yang mendoakan anak cucunya yang masih belum lahir:

ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽูŠู’ู†ู ู„ูŽูƒูŽ ูˆูŽู…ูู†ู’ ุฐูุฑูู‘ูŠู‘ูŽุชูู†ูŽุง ุฃูู…ู‘ูŽุฉู‹ ู…ูุณู’ู„ูู…ูŽุฉู‹ ู„ูŽูƒูŽ. (ุงู„ุจู‚ุฑุฉ: ูกูขูจ)
โ€œYa Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau.โ€ (QS. al-Baqarah : 128).

Al-Qurโ€™an juga menganjurkan kita agar selalu berdoa:

ุฑูŽุจู‘ูŽู†ูŽุง ู‡ูŽุจู’ ู„ูŽู†ูŽุง ู…ูู†ู’ ุฃูŽุฒู’ูˆูŽุงุฌูู†ูŽุง ูˆูŽุฐูุฑู‘ููŠู‘ูŽุงุชูู†ูŽุง ู‚ูุฑู‘ูŽุฉูŽ ุฃูŽุนู’ูŠูู†ู ูˆูŽุงุฌู’ุนูŽู„ู’ู†ูŽุง ู„ูู„ู’ู…ูุชู‘ูŽู‚ููŠู’ู†ูŽ ุฅูู…ูŽุงู…ู‹ุง. (ุงู„ูุฑู‚ุงู†: ูงูค)
โ€œYa Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.โ€ (QS. al-Furqan : 74).

Di sisi lain, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam juga mendoakan janin sebagian sahabat beliau. Sebagaimana diriwayatkan dalam sebuah hadits shahih berikut ini:

ุนูŽู†ู’ ุฃูŽู†ูŽุณู ุจู’ู†ู ู…ูŽุงู„ููƒู ุฑุถูŠ ุงู„ู„ู‡ ุนู†ู‡ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ูƒูŽุงู†ูŽ ุงุจู’ู†ูŒ ู„ูุฃูŽุจููŠ ุทูŽู„ู’ุญูŽุฉูŽ ูŠูŽุดู’ุชูŽูƒููŠ ููŽุฎูŽุฑูŽุฌูŽ ุฃูŽุจููˆ ุทูŽู„ู’ุญูŽุฉูŽ ููŽู‚ูุจูุถูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุจููŠู‘ู ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฑูŽุฌูŽุนูŽ ุฃูŽุจููˆ ุทูŽู„ู’ุญูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽุง ููŽุนูŽู„ูŽ ุงุจู’ู†ููŠ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ุฃูู…ู‘ู ุณูู„ูŽูŠู’ู…ู ู‡ููˆูŽ ุฃูŽุณู’ูƒูŽู†ู ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ููŽู‚ูŽุฑู‘ูŽุจูŽุชู’ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ู’ุนูŽุดูŽุงุกูŽ ููŽุชูŽุนูŽุดู‘ูŽู‰ ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽุตูŽุงุจูŽ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ููŽุฑูŽุบูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ูˆูŽุงุฑููˆุง ุงู„ุตู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ููŽู„ูŽู…ู‘ูŽุง ุฃูŽุตู’ุจูŽุญูŽ ุฃูŽุจููˆ ุทูŽู„ู’ุญูŽุฉูŽ ุฃูŽุชูŽู‰ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ููŽุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู‡ู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุนู’ุฑูŽุณู’ุชูู…ู’ ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู†ูŽุนูŽู…ู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูู…ู‘ูŽ ุจูŽุงุฑููƒู’ ู„ูŽู‡ูู…ูŽุง ููŽูˆูŽู„ูŽุฏูŽุชู’ ุบูู„ูŽุงู…ู‹ุง. (ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ูˆู…ุณู„ู…)
โ€œAnas bin Malik radhiyallahu โ€˜anhu berkata: โ€œAbu Tholhah memiliki seorang anak laki-laki yang sedang sakit. Kemudian ia pergi meninggalkan keluarganya. Kemudian anak kecil itu meninggal dunia. Setelah Abu Tholhah pulang, beliau bertanya kepada isterinya, Ummu Sulaim, โ€œBagaimana keadaan anak kita?โ€ Ummu Sulaim menjawab, โ€œDia sekarang dalam kondisi tenang sekali.โ€ Kemudian Ummu Sulaim menyiapkan makanan malam, sehingga Abu Tholhah pun makan malam. Selesai makan malam, keduanya melakukan hubungan layaknya suami isteri. Setelah selesai, Ummu Sulaim menyuruh orang-orang agar mengubur anak laki-lakinya itu. Pagi harinya, Abu Tholhah mendatangi Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam dan menceritakan kejadian malam harinya. Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam bertanya, โ€œTadi malam kalian tidur bersama?โ€ Abu Tholhah menjawab, โ€œYa.โ€ Lalu Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam berdoa, โ€œYa Allah, berkahilah keduanya.โ€ Lalu Ummu Sulaim melahirkan anak laki-laki.โ€ (HR. al-Bukhari dan Muslim).

Di sisi lain, ketika seseorang di antara kita memiliki bayi dalam kandungan, tentu kita mendambakan agar buah hati kita lahir ke dunia dalam keadaan sempurna, selamat, sehat wal afiyat dan menjadi anak yang saleh sesuai dengan harapan keluarga dan agama. Para ulama menganjurkan agar kita selalu bersedekah ketika mempunyai hajat yang kita inginkan tercapai. Dalam hal ini al-Imam al-Hafizh al-Nawawi โ€“seorang ulama ahli hadits dan fiqih madzhab al-Syafiโ€™i-, berkata:

ูŠูุณู’ุชูŽุญูŽุจู‘ู ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽุชูŽุตูŽุฏู‘ูŽู‚ูŽ ุจูุดูŽูŠู’ุกู ุฃูŽู…ูŽุงู…ูŽ ุงู„ู’ุญูŽุงุฌูŽุงุชู ู…ูุทู’ู„ูŽู‚ู‹ุง. (ุงู„ู…ุฌู…ูˆุน ุดุฑุญ ุงู„ู…ู‡ุฐุจ ูค/ูขูฆูฉ). ูˆูŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจูู†ูŽุง: ูŠูุณู’ุชูŽุญูŽุจู‘ู ุงู’ู„ุฅููƒู’ุซูŽุงุฑู ู…ูู†ูŽ ุงู„ุตู‘ูŽุฏูŽู‚ูŽุฉู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู’ู„ุฃูู…ููˆู’ุฑู ุงู„ู’ู…ูู‡ูู…ู‘ูŽุฉู. (ุงู„ู…ุฌู…ูˆุน ุดุฑุญ ุงู„ู…ู‡ุฐุจ ูฆ/ูขูฃูฃ).
โ€œDisunnahkan bersedekah sekedarnya ketika mempunyai hajat apapun. (al-Majmuโ€™ Syarh al-Muhadzdzab, juz 4, hal. 269). Para ulama kami berkata, โ€œDisunnahkan memperbanyak sedekah ketika menghadapi urusan-urusan yang penting.โ€ (al-Majmuโ€™ Syarh al-Muhadzdzab, juz 6, hal. 233).

Bersedekah pada masa-masa kehamilan, juga dilakukan oleh keluarga al-Imam Ahmad bin Hanbal, pendiri madzhab al-Hanbali, yang diikuti oleh Syaikh Ibn Taimiyah dan menjadi madzhab resmi kaum Wahhabi di Saudi Arabia. Al-Imam al-Hafizh Ibn al-Jauzi al-Hanbali menyampaikan dalam kitabnya, Manaqib al-Imam Ahmad bin Hanbal, riwayat berikut ini:

โ€œImam al-Khallal berkata, โ€œKami menerima kabar dari Muhammad bin Ali bin Bahar, berkata, โ€œAku mendengar Husnu, Ibu yang melahirkan anak-anak al-Imam Ahmad bin Hanbal, berkata, โ€œAku berkata kepada tuanku (Ahmad bin Hanbal), โ€œTuanku, bagaimana kalau gelang kaki satu-satunya milikku ini aku sedekahkan?โ€ Ahmad menjawab, โ€œKamu rela melepasnya?โ€ Aku menjawab, โ€œYa.โ€ Ahmad berkata, โ€œSegala puji bagi Allah yang telah memberimu pertolongan untuk melakukannya.โ€ Husnu berkata, โ€œLalu gelang kaki itu aku serahkan kepada Abu al-Hasan bin Shalih dan dijualnya seharga 8 dinar setengah. Lalu uang itu ia bagi-bagikan kepada orang-orang pada saat kehamilanku. Setelah aku melahirkan Hasan, tuanku memberi hadiah uang 1 Dirham kepada Karramah, wanita tua yang menjadi pelayan kami.โ€ (al-Imam Ibn al-Jauzi, Manaqib al-Imam Ahmad bin Hanbal, hal. 406-407).

Dari paparan di atas dapat disimpulkan, bahwa upacara selamatan pada masa-masa kehamilan seperti ngapati ketika kandungan berusia 4 bulan atau tingkepan ketika kandungan berusia 7 bulan, tidak dilarang oleh agama, bahkan substansinya dianjurkan dan pernah dilakukan oleh keluarga al-Imam Ahmad bin Hanbal, pendiri madzhab Hanbali, madzhab resmi kaum Wahhabi di Saudi Arabia.

TANGGAPAN TERHADAP WAHABI

Sekitar satu minggu yang lalu, ketika penulis selesai mengisi jadwal khutbah Jum'at di masjid saefulloh Sukajadi Bandung, ada seorang sahabat, dari Jakarta, meminta penulis memberikan tanggapan terhadap tulisan seorang Wahabi yang melarang acara selamatan 4 dan 7 bulanan kehamilan. Berikut tanggapan kami.

WAHABI: Tradisi 4 bulan, 7 bulan dan semisalnya ketika seorang istri sdg hamil yg biasa dilakukan oleh sbgn kaum muslimin adalah bukan termasuk ajaran Islam. Maka kita wajib meninggalkannya karena Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam sebagai imam dan panutan kita yg terbaik dan paling sempurna tidak pernah melakukan tradisi seperti itu ketika istri beliau Khodijah radhiyallahu โ€˜anha hamil 4 bulan atau 7 bulan sebanyak 7 kali kehamilan.

SUNNI: Pernyataan tersebut jelas keliru. Berikut tanggapan kami:

1) Tradisi yang tidak dilarang di dalam agama diakui di dalam al-Qurโ€™an sebagai bagian dari ajaran agama. Allah subhanahu wataโ€™ala berfirman:

ุฎูุฐู ุงู„ู’ุนูŽูู’ูˆูŽ ูˆูŽุฃู’ู…ูุฑู’ ุจูุงู„ู’ุนูุฑู’ูู ูˆูŽุฃูŽุนู’ุฑูุถู’ ุนูŽู†ู ุงู„ู’ุฌูŽุงู‡ูู„ููŠู†ูŽ (ุงู„ุฃุนุฑุงู: 199)
โ€œJadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang maโ€™ruf (tradisi yang baik), serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.โ€. (QS. al-Aโ€™raf : 199).

Dalam ayat di atas Allah memerintahkan Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam agar menyuruh umatnya mengerjakan yang maโ€™ruf. Maksud dari โ€˜urf dalam ayat di atas adalah tradisi yang baik. Al-Imam Abu al-Muzhaffar al-Samโ€™ani, seorang ulama Ahlussunnah terkemuka berkata:

ูˆุงู„ุนุฑู ู…ุง ูŠุนุฑูู‡ ุงู„ู†ุงุณ ูˆูŠุชุนุงุฑููˆู†ู‡ ููŠู…ุง ุจูŠู†ู‡ู…
Makna โ€˜uruf dalam ayat di atas adalah sesuatu yang dikenal oleh manusia dan mereka jadikan tradisi di antara mereka. (Qawathiโ€™ al-Adillah, juz 1 hlm 29, Daral-Kutub al-โ€˜Ilmiyyah, 1999).

Syaikh Wahbah al-Zuhaili berkata:

ูˆูŽุงู„ู’ูˆูŽุงู‚ูุนู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู’ู…ูุฑูŽุงุฏูŽ ุจูุงู„ู’ุนูุฑู’ูู ูููŠ ุงู’ู„ุขูŽูŠูŽุฉู ู‡ููˆูŽ ุงู„ู’ู…ูŽุนู’ู†ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูุบูŽูˆููŠู‘ู ูˆูŽู‡ููˆูŽ ุงู’ู„ุฃูŽู…ู’ุฑู ุงู„ู’ู…ูุณู’ุชูŽุญู’ุณูŽู†ู ุงู„ู’ู…ูŽุนู’ุฑููˆู’ูู
โ€œYang realistis, maksud dari โ€˜uruf dalam ayat di atas adalah arti secara bahasa, yaitu tradisi baik yang telah dikenal masyarakat.โ€ (Al-Zuhaili, Ushul al-Fiqh al-Islami, 2/836).

Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam bersabda:

ุนูŽู†ู’ ุงู„ู’ู…ูุณู’ูˆูŽุฑู ุจู’ู†ู ู…ูŽุฎู’ุฑูŽู…ูŽุฉูŽ ูˆูŽู…ูŽุฑู’ูˆูŽุงู†ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูˆูŽุงู„ู‘ูŽุฐููŠ ู†ูŽูู’ุณููŠ ุจููŠูŽุฏูู‡ู ู„ุงูŽ ูŠูŽุณู’ุฃูŽู„ููˆู†ููŠ ุฎูุทู‘ูŽุฉู‹ ูŠูุนูŽุธู‘ูู…ููˆู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุง ุญูุฑูู…ูŽุงุชู ุงู„ู„ู‡ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุฃูŽุนู’ุทูŽูŠู’ุชูู‡ูู…ู’ ุฅููŠู‘ูŽุงู‡ูŽุง. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ
โ€œDari Miswar bin Makhramah dan Marwan, Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam bersabda: โ€œDemi Tuhan yang jiwaku berada pada kekuasaan-Nya, mereka (kaum Musyrik) tidaklah meminta suatu kebiasaan (adat), dimana mereka mengagungkan hak-hak Allah, kecuali aku kabulkan permintaan mereka.โ€ (HR. al-Bukhari [2581]).

Dalam riwayat lain disebutkan:

ุฃูŽู…ู‘ูŽุง ูˆูŽุงู„ู„ู‡ู ู„ุงูŽ ูŠูŽุฏู’ุนููˆู†ููŠ ุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุฎูุทู‘ูŽุฉู ุŒ ูŠูุนูŽุธู‘ูู…ููˆู†ูŽ ูููŠู‡ูŽุง ุญูุฑู’ู…ูŽุฉู‹ ุŒ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุฏู’ุนููˆู†ููŠ ูููŠู‡ูŽุง ุฅูู„ูŽู‰ ุตูู„ูŽุฉู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุฃูŽุฌูŽุจู’ุชูู‡ูู…ู’ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง. ุฑูˆุงู‡ ุงุจู† ุฃุจูŠ ุดูŠุจุฉ
โ€œIngatlah, demi Allah, mereka (orang-orang musyrik) tidak mengajakku pada hari ini terhadap suatu kebiasaan, dimana mereka mengagungkan hak-hak Allah, dan tidak mengajukku suatu hubungan, kecuali aku kabulkan ajakan mereka.โ€ (HR. Ibnu Abi Syaibah, [36855]).

Hadits di atas memberikan penegasan, bahwa Islam akan selalu menerima ajakan kaum Musrik pada suatu tradisi yang membawa pada pengagungan hak-hak Allah dan ikatan silaturrahmi. Hal ini membuktikan bahwa Islam tidak anti tradisi.โ€

Perhatian Islam terhadap tradisi juga ditegaskan oleh para sahabat, antara lain Abdullah bin Masโ€™ud yang berkata:

ู‚ุงู„ ุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจู† ู…ุณุนูˆุฏ : ู…ูŽุง ุฑูŽุขูŽู‡ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽ ุญูŽุณูŽู†ู‹ุง ููŽู‡ููˆูŽ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุญูŽุณูŽู†ูŒ ูˆูŽู…ูŽุง ุฑูŽุขูŽู‡ู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู„ูู…ููˆู’ู†ูŽ ุณูŽูŠูู‘ุฆุงู‹ ููŽู‡ููˆูŽ ุนูู†ู’ุฏูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุณูŽูŠู‘ูุกูŒ. ุฑูˆุงู‡ ุฃุญู…ุฏ ูˆุฃุจูˆ ูŠุนู„ู‰ ูˆุงู„ุญุงูƒู…
"Abdullah bin Masโ€™ud berkata: โ€œTradisi yang dianggap baik oleh umat Islam, adalah baik pula menurut Allah. Tradisi yang dianggap jelek oleh umat Islam, maka jelek pula menurut Allah.โ€ (HR. Ahmad, Abu Yaโ€™la dan al-Hakim).โ€

2) Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam tidak pernah melarang selamatan dan doa bersama 4 dan 7 bulanan kehamilan. Sehingga melarang tradisi yang tidak dilarang oleh Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam merupakan suatu kesalahan dan termasuk bidโ€™ah dholalah.

WAHABI: Adapun amalan-amalan yg semestinya dikerjakan oleh wanita yg sdg hamil adalah sbgmn amalan para wanita muslimah pada umumnya, baik ketika hamil ataupun tidak hamil, yaitu:
ยป3. Memperbanyak dzikirullah dan amalan2 sunnah spt baca Al-Qurโ€™an, tasbih, tahmid, takbir, istighfar, sholat sunnah, dsb.
ยป4. Bersyukur kpd Allah atas nikmat-Nya yg dianugerahkan kpdanya berupa kehamilan anak yg akan menjadik keturunannya yg sholih n sholihah, in syaa Allah, yaitu dgn melaksanakan perintah2Nya dan menjauhi larangan2Nya.
ยป5. Memperbanyak doa kpd Allah agar diberi kesehatan, kekuatan n kemudahan dan keselamatan selama hamil hingga proses melahirkan kandungannya.

SUNNI: Anjuran melakukan kebajikan seperti beribadah dan bersedekah bagi seorang yang hamil dan tidak hamil, memang benar. Baik kebajikan tersebut dilakukan secara terus menerus, maupun dilakukan dalam waktu tertentu seperti ketika pada masa 4 dan 7 bulanan. Demikian ini didasarkan pada dalil berikut ini:

1) Hadits Ibnu Umar radhiyallahu โ€˜anhu:

ุนูŽู†ู’ ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽุฃู’ุชููŠ ู…ูŽุณู’ุฌูุฏูŽ ู‚ูุจูŽุงุกู ูƒูู„ู‘ูŽ ุณูŽุจู’ุชู ู…ูŽุงุดููŠู‹ุง ูˆูŽุฑูŽุงูƒูุจู‹ุง ูˆูŽูƒูŽุงู†ูŽ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ูŠูŽูู’ุนูŽู„ูู‡ู. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ
โ€œIbnu Umar radhiyallahu โ€˜anhuma berkata: โ€œNabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam selalu mendatangi Masjid Qubaโ€™ setap hari sabtu, dengan berjalan kaki dan berkendaraan.โ€ Abdullah bin Umar juga selalu melakukannya. (HR. al-Bukhari, [1193]).

Hadits di atas menjadi dalil bolehnya menetapkan waktu-waktu tertentu secara rutin untuk melakukan ibadah dan kebaikan. Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam menetapkan hari Sabtu sebagai hari kunjungan beliau ke Masjid Qubaโ€™. Beliau melakukan hal tersebut, bukan karena hari Sabtu memiliki keutamaan tertentu dibandingkan dengan hari-hari yang lain. Berarti menetapkan waktu tertentu untuk kebaikan, hukumnya boleh berdasarkan hadits tersebut. Karena itu al-Hafizh Ibnu Hajar berkata:

ูˆูŽูููŠู’ ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ุญูŽุฏููŠู’ุซู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุงุฎู’ุชูู„ุงูŽูู ุทูุฑูู‚ูู‡ู ุฏูŽู„ุงูŽู„ูŽุฉูŒ ุนูŽู„ู‰ูŽ ุฌูŽูˆูŽุงุฒู ุชูŽุฎู’ุตููŠู’ุตู ุจูŽุนู’ุถู ุงู’ู„ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ุจูุจูŽุนู’ุถู ุงู’ู„ุฃูŽุนู’ู…ูŽุงู„ู ุงู„ุตู‘ูŽุงู„ูุญูŽุฉู ูˆูŽุงู„ู’ู…ูุฏูŽุงูˆูŽู…ูŽุฉู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ
โ€œHadits ini, dengan jalur-jalurnya yang berbeda, mengandung dalil bolehnya menentukan sebagian hari, dengan sebagian amal saleh dan melakukannya secara rutin.โ€ (Al-Hafizh Ibnu Hajar, Fath al-Bari, juz 3 hlm 69).

2) Hadits Sayidina Bilal radhiyallahu โ€˜anhu

ูˆูŽุนูŽู†ู’ ุฃูŽุจููŠู’ ู‡ูุฑูŽูŠู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู†ูŽุจููŠู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูุจูู„ุงูŽู„ู ุนูู†ู’ุฏูŽ ุตูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ู’ููŽุฌู’ุฑู: ยซูŠูŽุง ุจูู„ุงูŽู„ู ุญูŽุฏูู‘ุซู’ู†ููŠู’ ุจูุฃูŽุฑู’ุฌูŽู‰ ุนูŽู…ูŽู„ู ุนูŽู…ูู„ู’ุชูŽู‡ู ูููŠ ุงู’ู„ุฅูุณู’ู„ุงูŽู…ู ููŽุฅูู†ูู‘ูŠู’ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุฏููู‘ูŽ ู†ูŽุนู’ู„ูŽูŠู’ูƒูŽ ูููŠ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูยป ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู…ูŽุง ุนูŽู…ูู„ู’ุชู ุนูŽู…ูŽู„ุงู‹ ุฃูŽุฑู’ุฌูŽู‰ ุนูู†ู’ุฏููŠู’ ู…ูู†ู’ ุฃูŽู†ูู‘ูŠู’ ู„ูŽู…ู’ ุฃูŽุชูŽุทูŽู‡ู‘ูŽุฑู’ ุทูŽู‡ููˆู’ุฑู‹ุง ูููŠู’ ุณูŽุงุนูŽุฉู ู…ูู†ู’ ู„ูŽูŠู’ู„ู ุฃูŽูˆู’ ู†ูŽู‡ูŽุงุฑู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุชู ุจูุฐูŽู„ููƒูŽ ุงู„ุทู‘ูŽู‡ููˆู’ุฑู ู…ูŽุง ูƒูุชูุจูŽ ู„ููŠู’. ูˆูŽูููŠู’ ุฑููˆูŽุงูŠูŽุฉู : ู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูุจูู„ุงูŽู„ู: ยซุจูู…ูŽ ุณูŽุจูŽู‚ู’ุชูŽู†ููŠู’ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฌูŽู†ู‘ูŽุฉูุŸ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู…ูŽุง ุฃูŽุฐู‘ูŽู†ู’ุชู ู‚ูŽุทู‘ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽูŠู’ุชู ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽู…ูŽุง ุฃูŽุตูŽุงุจูŽู†ููŠู’ ุญูŽุฏูŽุซูŒ ู‚ูŽุทู‘ู ุฅูู„ุงู‘ูŽ ุชูŽูˆูŽุถู‘ูŽุฃู’ุชู ูˆูŽุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู‘ูŽ ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ยซุจูู‡ูู…ูŽุงยป ุฃูŽูŠู’ ู†ูู„ู’ุชูŽ ุชูู„ู’ูƒูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู†ู’ุฒูู„ูŽุฉูŽยป. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ูˆู…ุณู„ู….
โ€œAbu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam bertanya kepada Bilal ketika shalat fajar: โ€œHai Bilal, kebaikan apa yang paling engkau harapkan pahalanya dalam Islam, karena aku telah mendengar suara kedua sandalmu di surga?โ€. Ia menjawab: โ€œKebaikan yang paling aku harapkan pahalanya adalah aku belum pernah berwudhuโ€™, baik siang maupun malam, kecuali aku melanjutkannya dengan shalat sunat dua rakaat yang aku tentukan waktunya.โ€ Dalam riwayat lain, beliau SAW berkata kepada Bilal: โ€œDengan apa kamu mendahuluiku ke surga?โ€ Ia menjawab: โ€œAku belum pernah adzan kecuali aku shalat sunnat dua rakaat setelahnya. Dan aku belum pernah hadats, kecuali aku berwudhu setelahnya dan harus aku teruskan dengan shalat sunat dua rakaat karena Allahโ€. Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam berkata: โ€œDengan dua kebaikan itu, kamu meraih derajat ituโ€.(HR. al-Bukhari (1149), Muslim (6274)).

Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam belum pernah menyuruh atau mengerjakan shalat dua rakaat setiap selesai berwudhu atau setiap selesai adzan, akan tetapi Bilal melakukannya atas ijtihadnya sendiri, tanpa dianjurkan dan tanpa bertanya kepada Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam.Ternyata Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam membenarkannya, bahkan memberinya kabar gembira tentang derajatnya di surga, sehingga shalat dua rakaat setiap selesai wudhu menjadi sunnat bagi seluruh umat. Dengan demikian, berarti menetapkan waktu ibadah berdasarkan ijtihad hukumnya boleh. Al-Hafizh Ibnu Hajar berkata ketika mengomentari hadits tersebut:

ูˆูŽูŠูุณู’ุชูŽููŽุงุฏู ู…ูู†ู’ู‡ู ุฌูŽูˆูŽุงุฒู ุงู’ู„ุงูุฌู’ุชูู‡ูŽุงุฏู ูููŠู’ ุชูŽูˆู’ู‚ููŠู’ุชู ุงู„ู’ุนูุจูŽุงุฏูŽุฉู ู„ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุจูู„ุงูŽู„ุงู‹ ุชูŽูˆูŽุตู‘ูŽู„ูŽ ุฅูู„ู‰ูŽ ู…ูŽุง ุฐูŽูƒูŽุฑู’ู†ูŽุง ุจูุงู’ู„ุงูุณู’ุชูู†ู’ุจูŽุงุทู ููŽุตูŽูˆู‘ูŽุจูŽู‡ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‰ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ.
โ€œDari hadits tersebut dapat diambil faedah, bolehnya berijtihad dalam menetapkan waktu ibadah. Karena sahabat Bilal mencapai derajat yang telah disebutkan berdasarkan istinbath (ijtihad), lalu Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam membenarkannya.โ€ (Al-Hafizh Ibnu Hajar, Fath al-Bari, juz 3 hlm 34).

3) Hadits Ziarah Tahunan

ุนูŽู†ู’ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุจู’ู†ู ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ูƒูŽุงู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‰ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠูŽุฃู’ุชููŠู’ ู‚ูุจููˆู’ุฑูŽ ุงู„ุดู‘ูู‡ูŽุฏูŽุงุกู ุนูŽู„ู‰ูŽ ุฑูŽุฃู’ุณู ูƒูู„ู‘ู ุญูŽูˆู’ู„ู ููŽูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู:"ุงูŽู„ุณู‘ูŽู„ุงูŽู…ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุจูู…ูŽุง ุตูŽุจูŽุฑู’ุชูู…ู’ ููŽู†ูุนู’ู…ูŽ ุนูู‚ู’ุจูŽู‰ ุงู„ุฏู‘ูŽุงุฑู"ุŒ ูˆูŽุฃูŽุจููˆู’ ุจูŽูƒู’ุฑู ูˆูŽุนูู…ูŽุฑู ูˆูŽุนูุซู’ู…ูŽุงู†ู. (ุฑูˆุงู‡ ุงุจู† ุฌุฑูŠุฑ ููŠ ุชูุณูŠุฑู‡).
โ€œMuhammad bin Ibrahim berkata: โ€œNabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam selalu mendatangi makam para syuhadaโ€™ setiap tahun, lalu berkata: โ€œSalam sejahtera semoga buat kalian sebab kesabaran kalian. Maka alangkah baiknya tempat kesudahan itu.โ€ Hal ini juga dilakukan oleh Abu Bakar, Umar dan Utsman. (HR. al-Thabari dalam Tafsir-nya [20345], dan Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya juz 4 hlm 453).

Hadits di atas juga disebutkan oleh Jalaluddin as-Suyuthi dalam Syarh al-Shudur hlm 185, dan ditentukan bahwa makam Syuhada yang diziarahi setiap tahun oleh Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam adalah Syuhada peperangan Uhud. Hadits ini dapat dijadikan dalil, tentang tradisi haul kematian setiap tahun.

4) Atsar Sayyidah Fathimah radhiyallahu โ€˜anha

ุนูŽู†ู’ ู…ูุญูŽู…ู‘ูŽุฏู ุจู’ู†ู ุนูŽู„ููŠู‘ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ููŽุงุทูู…ูŽุฉู ุจูู†ู’ุชู ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‰ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุชูŽุฒููˆู’ุฑู ู‚ูŽุจู’ุฑูŽ ุญูŽู…ู’ุฒูŽุฉูŽ ูƒูู„ู‘ูŽ ุฌูู…ู’ุนูŽุฉู. (ุฑูˆุงู‡ ุนุจุฏ ุงู„ุฑุฒุงู‚ ููŠ ุงู„ู…ุตู†ู).
โ€œMuhammad bin Ali berkata: โ€œFathimah putri Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam selalu berziarah ke makam Hamzah setiap hari Jumโ€™at.โ€ (HR. Abdurrazzaq dalam al-Mushannaf [6713]).

ุนูŽู†ู ุงู„ู’ุญูุณูŽูŠู’ู†ู ุจู’ู†ู ุนูŽู„ููŠู‘ู : ุฃูŽู†ู‘ูŽ ููŽุงุทูู…ูŽุฉูŽ ุจูู†ู’ุชูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‰ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ุชูŽุฒููˆู’ุฑู ู‚ูŽุจู’ุฑูŽ ุนูŽู…ู‘ูู‡ูŽุง ุญูŽู…ู’ุฒูŽุฉูŽ ูƒูู„ู‘ูŽ ุฌูู…ู’ุนูŽุฉู ููŽุชูุตูŽู„ู‘ููŠ ูˆูŽุชูŽุจู’ูƒููŠู’ ุนูู†ู’ุฏูŽู‡ู ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุญุงูƒู… ูˆุงู„ุจูŠู‡ู‚ูŠ ู‚ุงู„ ุงู„ุญุงูƒู… ู‡ุฐุง ุงู„ุญุฏูŠุซ ุฑูˆุงุชู‡ ุนู† ุขุฎุฑู‡ู… ุซู‚ุงุช.
โ€œAl-Husain bin Ali berkata: โ€œFathimah putri Nabi shallallahu โ€˜alaihi wasallam selalu berziarah ke makam pamannya, Hamzah setiap hari Jumโ€™at, lalu berdoa dan menangis di sampingnya.โ€ (HR. al-Hakim dalam al-Mustadrak [4319], al-Baihaqi dalam al-Sunan al-Kubra [7000]. Al-Hakim berkata: โ€œSemua perawi hadits tersebut dipercayaโ€.).

5) Atsar Ibnu Abbas radhiyallahu โ€˜anhuma:

ุนูŽู†ู’ ุงุจู’ู†ู ุนูŽุจู‘ูŽุงุณู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุญูŽุฏู‘ูุซู’ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ูƒูู„ู‘ูŽ ุฌูู…ูุนูŽุฉู ู…ูŽุฑู‘ูŽุฉู‹ ููŽุฅูู†ู’ ุฃูŽุจูŽูŠู’ุชูŽ ููŽู…ูŽุฑู‘ูŽุชูŽูŠู’ู†ู ููŽุฅูู†ู’ ุฃูŽูƒู’ุซูŽุฑู’ุชูŽ ููŽุซูŽู„ุงูŽุซูŽ ู…ูุฑูŽุงุฑู ูˆูŽู„ุง ุชูู…ูู„ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณูŽ ู‡ูŽุฐูŽุง ุงู„ู’ู‚ูุฑู’ุขู†ูŽ. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ.
Ibnu Abbas radhiyallahu โ€˜anhuma berkata: "Sampaikanlah hadits kepada manusia setiap Jumโ€™at sekali. Jika kamu tidak mau, maka lakukan dua kali. Jika masih kurang banyak, maka tiga kali. Jangan kamu buat orang-orang itu bosan kepada al-Qurโ€™an ini. (HR. al-Bukhari [6337]).

6) Atsar Ibnu Masโ€™ud radhiyallahu โ€˜anhu

ุนูŽู†ู’ ุดูŽู‚ููŠู‚ู ุฃูŽุจูู‰ ูˆูŽุงุฆูู„ู ู‚ูŽุงู„ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ูŠูุฐูŽูƒู‘ูุฑูู†ูŽุง ูƒูู„ู‘ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู ุฎูŽู…ููŠุณู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู„ูŽู‡ู ุฑูŽุฌูู„ูŒ ูŠูŽุง ุฃูŽุจูŽุง ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุฅูู†ู‘ูŽุง ู†ูุญูุจู‘ู ุญูŽุฏููŠุซูŽูƒูŽ ูˆูŽู†ูŽุดู’ุชูŽู‡ููŠู‡ู ูˆูŽู„ูŽูˆูŽุฏูุฏู’ู†ูŽุง ุฃูŽู†ู‘ูŽูƒูŽ ุญูŽุฏู‘ูŽุซู’ุชูŽู†ูŽุง ูƒูู„ู‘ูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู. ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ู…ูŽุง ูŠูŽู…ู’ู†ูŽุนูู†ูู‰ ุฃูŽู†ู’ ุฃูุญูŽุฏู‘ูุซูŽูƒูู…ู’ ุฅูู„ุงู‘ูŽ ูƒูŽุฑูŽุงู‡ููŠูŽุฉู ุฃูŽู†ู’ ุฃูู…ูู„ู‘ูŽูƒูู…ู’. ุฅูู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‰ู‘ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽุชูŽุฎูŽูˆู‘ูŽู„ูู†ูŽุง ุจูุงู„ู’ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู ููู‰ ุงู„ุฃูŽูŠู‘ูŽุงู…ู ูƒูŽุฑูŽุงู‡ููŠูŽุฉูŽ ุงู„ุณู‘ูŽุขู…ูŽุฉู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง. ุฑูˆุงู‡ ุงู„ุจุฎุงุฑูŠ ูˆู…ุณู„ู…
โ€œSyaqiq Abu Wail berkata: โ€œAbdullah bin Masโ€™ud memberikan ceramah kepada kami setiap hari Kamis. Lalu seorang laki-laki berkata kepada beliau: โ€œWahai Abu Abdirrahman, sesungguhnya kami senang dengan pembicaraanmu dan selalu menginginkannya. Alangkah senangnya kami jika engkau berbicara kepada kami setiap hari.โ€ Ibnu Masโ€™ud menjawab: โ€œTidaklah mencegahku untuk berbicara kepada kalian, kecuali karena takut membuat kalian bosa. Sesungguhnya Rasulullah shallallahu โ€˜alaihi wasallam memberikan nasehat kepada kami dalam hari-hari tertentu, khawatir membuat kami bosan.โ€ (HR. al-Bukhari [70], dan Muslim [7305]).

Hadits-hadits di atas dapat dijadikan dalil bagi penentuan masa 4 dan 7 bulanan selamatan kehamilan, tentu bagi orang yang mau menggunakan akalnya dan memahami al-Qurโ€™an dan hadits dengan mengikuti para ulama yang diakui keilmuannya.

WAHABI: Tidak Ada Amalan Khusus Yg Disyariโ€™atkan dlm agama Islam ketika seorang Wanita Muslimah HamiL.

SUNNI: Ada isyarat amalan meminta doa kepada orang lain dan berdoa sendiri dalam dalil-dalil di atas. Tentu berdoa akan lebih bagus jika disertai sedekah dan doa bersama, bukankah begitu?โ€

Wallahu aโ€™lam.

(Sanhaji)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar