Rabu, 01 April 2020

GELAR 4 SAHABAT ROSULULLOH SAW

GELAR 4 SAHABAT ROSULULLOH SAW

Gambar ilustrasi 

Assalamu’alaikum Sahabat Pembaca
Dalam kesempatan postingan kali ini, izinkan saya berbagi ilmu tentang “Asal-usul Gelar atau Julukan yang Dimiliki 4 Sahabat Terdekat Nabi Muhammad SAW” yang saya dapatkan dari Ustadz Ahmad Dahlan Al-Hafizh dari IPTIQ Jakarta.

Rasulullah SAW semasa hidupnya memiliki 4 Sahabat Terdekat. Mereka adalah :
1.      Sayyidina Abu Bakar bin Abi Quhafa R.A dengan julukannya Ash-Shiddiq.
2.      Sayyidina Umar bin Khattab R.A dengan julukannya Al-Faruq.
3.      Sayyidina Utsman bin ‘Affan R.A dengan julukannya Dzunnurain.
4.      Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib K.W.H dengan julukannya Al-Murtadho.
  
Dari keempat sahabat yang telah disebutkan diatas, masing-masing memiliki gelar atau julukan yang berbeda.

1.      Sayyidina Abu Bakar bin Abi Quhafa R.A dengan julukannya Ash-Shiddiq.
Nama asli Abu Bakar sebelum masuk Islam adalah Abdul Ka’bah bin Usman bin Saad. Ia lahir tahun 572 Masehi dua tahun setelah kelahiran Nabi Muhammad. Ia termasuk dalam garis keturunan suku Quraisy. Ayah Abu Bakar yang bernama Usman bin Sa'ad (yang juga disebut Abi Quhafa). Sedangkan Ibunya bernama Ummu Khair Salma binti Sakhar berasal dari keturunan suku Quraisy. Ia termasuk diantara orang-orang yang pertama memeluk agama Islam. Oleh sebab itu, setelah memeluk agama islam ia di beri gelar oleh Rasulullah dengan gelar nama Abu Bakar. Jadi nama Abu Bakar merupakan nama gelar yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW. Sedangkan julukan Ash-Shiddiq, ia dapatkan ketika menjadi orang pertama yang mempercayai peristiwa Isra wal Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang sangat tidak mungkin dipercayai oleh akal sehat manusia biasa. Maka dari itu, Abu Bakar diberikan gelar Ash-Shiddiq yaitu orang yang membenarkan perkataannya dengan perbuatannya.

2.      Sayyidina Umar bin Khattab R.A dengan julukannya Al-Faruq.
Umar bin Khattab lahir di Mekkah dari Bani Adi yang masih satu rumpun dari suku Quraisy dengan nama lengkap Umar bin al-Khattab bin Abdul Uzza. Keluarga Umar tergolong keluarga kelas menengah, ia bisa membaca dan menulis yang pada masa itu merupakan sesuatu yang sangat jarang terjadi. Ia lahir tahun 583 Masehi. Julukan Al-Faruq adalah julukan yang diberikan oleh Rasulullah SAW.

Berikut adalah kisahnya :
Sebelum islam beliau adalah orang yang paling banyak dan paling keras dalam memberikan penyiksaan kepada orang-orang Islam. Suatu saat ia mengambil sebilah pedang dan pergi untuk membunuh Rasulullah SAW. Saat mencarinya, ia berpapasan dengan seorang muslim (Nu'aim bin Abdullah) yang kemudian memberi tahu bahwa saudara perempuannya juga telah memeluk Islam. Umar terkejut atas pemberitahuan itu dan pulang ke rumahnya.

Di rumah saudara perempuan Umar dan suaminya, Khabbab bin Al-A'raf sedang membaca al-Qur'an dan menyembunyikan keislaman mereka. Ketika Umar masuk rumah ia berkata, "Ocehan apa yang ku dengar ini?"

Khabbab berkata, "Ini hanya sebuah pembicaraan di antara kami." Saat itu mereka berdua sedang membaca surat Thaha.

Umar menghadap ke arah Khabbab, lalu saudara perempuannya berdiri, hendak melindungi suaminya. Umar pun menamparnya hingga berdarah. Melihat hal itu Umar menjadi iba.
Saudara perempuannya berkata, "Wahai Umar! Saya bersaksi tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah."

Umar berkata, "Perlihatkan kepadaku lembaran yang telah kalian baca itu!"

"Tidak!" Jawab saudara perempuannya. "Engkau najis!. Ini adalah kitab Allah!, pergi dan mandilah!"

Umar pun pergi dan datang kembali. Ia mengambil lembaran itu dan membacanya. Lalu berkata: "Dimana Muhammad sekarang?".

Khabbab yang mendengar hal itu berkata, "Bergembiralah wahai Umar! Semoga doa Rasulullah SAW malam kamis itu mengenaimu!". Sekarang beliau berada di rumah di atas bukit Shafa."
Umar pergi menuju Rasulullah.

Di depan pintu Hamzah bin Abdul Muthalib R.A bersama sejumlah sahabat melihatnya dan berkata, "Sungguh Umar telah datang. Jika Allah menghendaki baik, maka segala puji bagiNya. Jika tidak, maka membunuhnya adalah pekerjaan sepele."

Rasulullah mendengar ketuk pintu yang dilakukan Umar. Beliau keluar dan berkata, "Adakah telah tiba masanya, engkau masuk Islam, wahai Umar? Sebelum Allah memberikan kesusahan bagimu."

Umar berkata, "Saya bersaksi tiada tuhan selai Allah dan saya bersaksi bahwa Muhammad utusan Allah".
Kemudian Umar berkata: "Tidakkah kita berjalan di atas kebenaran hidup atau mati?".

Rasulullah menjawab: "Demi Allah yang menguasai diriku, sesungguhnya kita terus berjalan di atas kebenaran hidup atau mati".

Umar berkata: "Mengapa kita hanya duduk di sini? Tidakkah kita memperlihatkannya?".

Maka saat itu juga Rasulullah SAW dan para sahabat keluar untuk melakukan Thawaf di Baitullah, memperlihatkan dakwah. Ketika itulah Rasulullah memberinya gelar Al-Faruqpemisah antara dakwah secara sembunyi-sembunyi dan dakwah secara terang-terangan. Pemisah antara orang-orang Islam dan orang-orang musyrik.

Abdullah bin Mas'ud berkata: "Keislaman Umar adalah penaklukan, hijrahnya adalah pertolongan dan kepemimpinannya adalah rahmat".

Dari sinilah dia dijuluki al-Faruq, seperti halnya Allah SWT memberi nama hari perang Badar dengan Yawmul Furqan; Hari yang Memisahnya. Karena pada hari itu Allah memisahkan antara Kekuatan Syirik dan Kekuatan Islam.

3.      Sayyidina Utsman bin ‘Affan R.A dengan julukannya Dzunnurain.
Sebelum masuk islam, Usman bin ‘Affan adalah seorang pedagang besar dan terpandang. Kekayaannya melimpah ruah. Setelah memeluk islam, harta kekayaannya itu disumbangkan sebagian besarnya demi kepentingan perjuangan islam. Budak-budak yang mendapatkan penganiayaan dari tangan-tangan kejam orang-orang kafir, ia tebus untuk kemudian dibebaskan. Ia lahir pada tahun 573 Masehi. Ia bergelar Dzunnurain yang artinya orang yang memiliki dua cahaya. Karena telah menikahi dua orang putri Rasulullah SAW yaitu Rugayyah dan Ummu Kulsum. Utsman bin Affan menikahi Rugayyah pada tahun kenabian atau 610 Masehi.  Kemudian Rugayyah wafat pada 624 Masehi atau 2 Hijriyah.  Kesedihan amat mendera hati Utsman sehingga Rasulullah jatuh kasihan.  Atas petunjuk Allah juga, akhirnya Rasulullah menikahkan Utsman dengan Ummu Kultsum pada tahun 625 M atau 3 H.

4.      Sayyidina ‘Ali bin Abi Thalib K.W.H dengan julukannya Al-Murtadho.
‘Ali dilahirkan 10 tahun sebelum dimulainya kenabian Muhammad , sekitar tahun 600 Masehi. Beliau bernama asli Haydar bin Abu Thalib. Haydar yang berarti Singa. Namun Rasullullah SAW tidak menyukainya dan memanggilnya dengan ‘Ali yang berarti memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. 'Ali bin Abi Thalib terkenal dengan gelar  Al-Murtadho, artinya orang yang diridhoi.  Ali juga disebut dengan Karamallahu Wajhah yang artinya Allah Telah Memuliakan Wajahnya bukan dengan Radhiyallahu ‘Anhu yang artinya Semoga Allah Meridhoinya seperti sahabat yang lain. Karena dalam beberapa riwayat dikisahkan bahwa semasa hidupnya ‘Ali tidak pernah melihat kemaluannya dan melihat patung berhala.

Wallahu'alam bisshowab..


Demikianlah sepenggal ilmu yang dapat saya bagikan kepada sahabat semua.
Jika terdapat banyak kesalahan, saya memohon maaf dan silahkan ditambahkan di kolom komentar, Insya Allah akan saya perbarui segera.
Terima kasih Sahabat pembaca

Tidak ada komentar:

Posting Komentar