Detik-detik Menjelang Sakaratul Maut
Kematian itu pasti akan menjeput
tanpa di undang atau daftar terlebih dahulu.
Allah telah menggariskan sesuatunya untuk makhluknya
kematian akan menjemput tanpa memberi kabar lewat sms atau menelpon.
apa kita sudah siap dengan kematian itu saudaraku?
Berapa lama hidup kita di dunia ini saudaraku ?
1 hari, 1 tahun 17 tahun atau 63 tahun ?
Berapa tahun saudaraku ?
Jawab saudaraku?
19 tahun (seumuran denganku), sungguh waktu yang sangat lama.
Apa kamu siap saudaraku ?
jikalau kematian itu datang,
dan sudah ada disampingmu mailakat pencabut nyawa malaikat Izrail.
Kematian itu awal kehidupan
kehidupan yang sebenarnya.
Saat sakartul maut itu dan malaikat Izrail melakukan tugasnya
Nabi Muhamad SAW saat sakartul mautnya
Perlahan Ruh Rasulullah ditarik. Tampak seluruh tubuh Rasulullah bersimbah peluh, urat-urat lehernya menegang.
“.Jibril, betapa sakit Sakaratul Maut ini.” LirihRasulullah mengaduh
Fatimah terpejam, Ali yang disampingnya menunduk semakin dalam dan Jibril memalingkan muka.
“Jijikkah engkau melihatku, hingga kau palingkan wajahmu wahai Jibril?” Tanya Rasulullah pada malaikat pengantar wahyu itu.
“Siapakah yang tega, melihat kekasih Allah direngut ajal,” kata Jibril.
Sebentar kemudian terdengar Rasulullah memekik karena sakit yang tak tertahankan lagi
“Ya Allah, dahsyat nian maut ini, timpakan saja semua siksa maut ini kepadaku, jangan kepada umatku”.
Badan Rasulullah mulai dingin, kaki dan dadanya sudah tak bergerak lagi. Bibirnya bergetar seakan hendak membisikan sesuatu, Ali segera mendekatkan telinganya.
“Peliharalah shalat dan santuni orang-orang lemah diantaramu,”
Di luar pintu, tangis mulai terdengar bersahutan, sahabat saling berpelukan. Fatimah menutupkan tangan diwajahnya, dan Ali kembali mendekatkan telinganya ke bibir Rasulullah yang mulai kebiruan.
“umatku, umatku, umatku”
Subhanallah,
Engkau sesungguhya pemimpin yang sangat mulia
Pemimpin yang sayang terhadap umatmu
“Ya Allah curahkan rahmat dan keselamatan
Bagi Nabi junjungan kami Muhammad
Selamanya di dalam keabadian
Kekekalan kerajaanmu ya Allah.
Sungguh kami rindu pemimpin sepertimu.
Wahai kekasih ALLAH SWT”
Sungguh sakitnya sakaratul maut itu saudaraku,
apa kita sudah siap menuju kehidupan yang sebenarnya
apa kita sudah siap menunggu lama dalam kegelapan dengan bau busuk sempit menghimpit tulang hingga remuk
tidak cukup disitu saudaraku,apa kiata sudah siap menanti dalam ketelanjangan aku,kamu dan dia yang tak kita kenal menanti dalam ketelanjangan
tidak peduli hanya peduli dengan diri sendiri
tidak ada yang menolong hanya amal perbuatan sendiri yang bisa.
Menangis penuh penyesalan
panas hingga tenggelam dengan keringat sendiri karena matahari itu sejengkal jari.
Sungguh mengerikan saudaraku
Saudaraku mari kita perbanyak amal kebaikan hingga kita tak menangis penuh penyesalan di kemudian nanti.
Hingga di Alam kubur nanti
malaikat mungkar dan nakir untuk memberikan pertanyaan seputar keimanan dan amal perbuatan kita. Kita bisa menjawabnya.dan kita termaqsuk orang yang beriman dan orang yang baik hingga mendapatkan nikmat kubur yang sangat menyenangkan lebih dari nikmat duniawai. Amien Ya Rab
Hingga di hari kebangkitan nanti
Kita bangkit kembali dengan jasad / tubuh ketika masih muda dengan rautwajah dengan tanda kebaikan di wajah kita. Amien Ya Rab
Hingga Yaumul mahsyar nanti
Kita dihisab amal kebaikan dan keburukannya.semoga kita orang yang beruntung.dan termasuk orang orang yang berat timbanganya dalam kebaikan . Amien Ya Rab
Hingga kami selamat dari Jembatan shirotol mustaqim hingga masuk ke pintu syurga dan kita meminta kepadaMu Ya Allah jadikah kita orang orang yang kekal di dalamnya.Amien Ya Rab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar