Rabu, 11 November 2020

WASIAT RASULULLAH SAW BAHWA KEHIDUPAN DUNIA TAK ABADI


Sahabat yang mulia, Jabir bin Abdullah, mengabarkan bahwa Rosululloh SAW pernah melewati sebuah pasar hingga kemudian banyak orang yang mengelilinginya.

Sesaat kemudian beliau melihat bangkai anak kambing yang cacat telinganya. Beliau mengambil dan memegang telinga kambing itu seraya bersabda, ''Siapa di antara kalian yang mau memiliki anak kambing ini dengan harga satu dirham.'' Para sahabat menjawab, ''Kami tidak mau anak kambing itu menjadi milik kami walau dengan harga murah, lagi pula apa yang dapat kami perbuat dengan bangkai ini?'' Kemudian Rosululloh SAW berkata lagi, ''Apakah kalian suka anak kambing ini menjadi milik kalian?'' Mereka menjawab, ''Demi Allah, seandainya anak kambing ini hidup, maka ia cacat telinganya. Apalagi dalam keadaan mati.''

Mendengar pernyataan mereka, Nabi bersabda, ''Demi Allah, sungguh dunia ini lebih rendah dan hina bagi Allah daripada bangkai anak kambing ini untuk kalian.'' (HR Muslim).

Dalam riwayat lain disebutkan:

وعن ابن عمر رضي اللَّه عنهما قَالَ: أَخَذ رسولُ اللَّه ﷺ بِمَنْكِبِي فقال: كُنْ في الدُّنْيا كأَنَّكَ غريبٌ، أَوْ عَابِرُ سبيلٍ

Pada suatu waktu, Rasulullah memegang pundak Abdullah bin Umar Beliau berpesan, ''Jadilah engkau di dunia ini seakan-akan orang asing atau orang yang sekadar melewati jalan (musafir).''

Abdullah menyimak dengan khidmat pesan itu dan memberikan nasihat kepada sahabatnya yang lain:

''Apabila engkau berada di sore hari, maka janganlah engkau menanti datangnya pagi. Sebaliknya, bila engkau berada di pagi hari, janganlah engkau menanti datangnya sore. Ambillah (manfaatkanlah) waktu sehatmu sebelum engkau terbaring sakit, dan gunakanlah masa hidupmu untuk beramal sebelum datangnya kematianmu.'' (HR Bukhori).

Allah SWT berpesan pada pelbagai ayat tentang hakikat, kedudukan, dan sifat dunia yang memiliki nilai rendah, hina, dan bersifat fana. Dalam surat Faathir ayat 5, Allah menekankan bahwa janji-Nya adalah benar. Dan, setiap manusia janganlah sekali-kali teperdaya dengan kehidupan dunia dan tertipu oleh pekerjaan setan.

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ إِنَّ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا ۖ وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِٱللَّهِ ٱلْغَرُورُ 

Hai manusia, sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka sekali-kali janganlah kehidupan dunia memperdayakan kamu dan sekali-kali janganlah syaitan yang pandai menipu, memperdayakan kamu tentang Allah. 

Dari kisah dan keterangan dari Baginda Nabi SAW tersebut terkandung maksud bahwa kehidupan dunia tiada  artinya bila dibandingkang dengan kehidupan yg akan datang yaitu Ahirat.

Dunia bisa berarti ketika dipergunakan untuk menunjang kehidupan Ahirat.

Harta, tahta, dan jabatan,  yg kita miliki bisa kita bawa mati ketika dapat dipergunakan untuk kepentingan Ummat dan Agama, karena Hakekatnya infaq dan shodaqoh akan menolong kita dialam kubur dan alam ahirat kelak.

Nabi  SAW bersabda :

IDZA MAATAL INSANU IN QOTO'A 'AMALUH ILA MIN TSALASIIN 

SHODAQOTUN JARIYAH

'ILMIN YUNTAFA'U BIHI

WA WALIDUN SJOLIHATIN YAD'UULAH.

maka carilah Dunia sebanyak-banyaknya untuk menunjang kehidupan dialam kubur dan ahirat dengan tetap tidak  melupakan Alloh dan kehudupan Ahirat.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar