Isra’ Mi’raj Peristiwa Paling Tak Masuk Akal
Peristiwa Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah peristiwa besar dalam Islam yang paling tak masuk akal. Hal ini karena jarak tempuhnya yang sangat jauh, yaitu dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsha di Palestina, yang waktu itu belum ada pesawat terbang seperti sekarang.
Padahal, sore harinya baginda Nabi masih bersama sahabat, tiba-tiba malamnya “hilang” dan besoknya mengaku sudah ke Palestina, naik ke langit ke tujuh, bahkan ke Sidratul Muntaha. Ini sebuah peristiwa di luar akal-logika.
Demikian disampaikan Kiai Ahmad Muwaffiq (Gus Muwaffiq) dalam pengajian umum dalam rangka memperingati Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad SAW yang digelar di Masjid Al-Fathonah, Kesatrian, Purworejo, Jumat (31/3).
Lebih lanjut, Gus Muwaffiq menjelaskan, untuk memahami peristiwa Isra’ Mi’raj ini, dibutuhkan keimanan. “Dari dulu sampai sekarang, kalau tidak dengan iman, orang tidak percaya,” tegasnya.
Jangankan orang awam, lanjutnya, para sahabatpun awalnya banyak yang tak percaya. Bahkan, banyak orang menganggap Nabi Muhammad SAW gila. Seperti Sayyidina Umar bin Khattab. Ia menanyakan perihal ini langsung kepada sang nabi, sampai-sampai meminta jawaban tiga kali.
Karena masih tak percaya, Umar RA keluar dari rumah nabi dengan mengayun-ayunkan pedang saking frustasinya. Frustasi kepada orang yang selama ini ia bela di berbagai peperangan, namun ternyata menjadi gila hanya karena sedih setelah setahun ditinggal Khadijah, sangka Umar.
“Wanita mana yang paling cantik di Tanah Arab, yang engkau mau duhai baginda, niscaya akan kuberikan kepadamu. Jika ia sudah bersuami, maka akan kurebut dari suaminya,” kata Gus Muwaffiq menirukan kata Umar sebelum percaya, dengan kalimat yang disederhanakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar