Jumat, 23 Agustus 2019

DEKATI NAHDLATUL ULAMA

DEKATI NAHDLATUL ULAMA

DEKATI NAHDLATUL ULAMA

Wahai kalian semua!
Wahai umat Islam Indonesia!
kalian harus mendekati, mendukung, bahkan bergabung dengan Nahdlatul Ulama!
kalian pasti tahu bahwa Indonesia itu merupakan mayoritas beragama Islam, dan Aswaja (Ahlussunah wal Jama’ah) adalah faham keislaman yang dianut mayoritas muslim dunia, termasuk masyarakat Nusantara. .

Kalian juga sudah mengetahui bahwa dalam organisasi, faham Aswaja mayoritas mengikuti Nahdlatul Ulama yang didirikan oleh Hadratus Syaikh Hasyim Asy’ari, KH. Abdul Wahab Chasbullah, KH. Bisri Syamsuri, dan para Kyai lainnya.

Mengapa harus  mendekati, mendukung, bahkan masuk bergabung ke Nahdlatul Ulama?
Karena NU (Nahdlatul Ulama) itu suatu organisasi, yang mana kalau kalian masuk bergabung di dalam Nahdlatul Ulama, maka kalian ketemu jalan untuk berjama’ah dalam amaliyah, fikrah, harakah, dan ukhuwah.

Maka, harus mendekati, mendukung, bahkan bergabung dalam NU karena nanti tidak akan  membenci amaliyah Aswaja, seperti tahlilan, istighatsah, ziarah kubur, maulid, qunut, muamalah, munakahah, dan lain-lain yang sudah biasa kalian anggap bid'ah, bahkan musyrik. Sedangkan kalian berpedoman bahwa setiap bid'ah adalah bertempat di neraka.

Maka dekatilah, dukunglah atau  bahkan masuk bergabung dalam NU, karena bisa menyebabkan kalian tidak bisa berteriak “Jangan taqlid buta! Kembalilah kepada Al-Qur'an & Assunnah! Tidak perlu bermadzhab!”, karena kalian akan akrab dengan fikrah Aswaja, seperti pesantren, madrasah, pengajian, majlis ta’lim, dakwah media dan mimbar, kajian ilmiyah bahtsul matsail, termasuk juga akidah aswaja.

Lagi, lagi, dan lagi saya ingatkan!
Dekatilah, dukunglah, dan masuk bergabung dalam NU!
Karena nanti kalian tidak bisa berteriak lantang fokus Ukhuwah Islamiyah. Jika kalian masuk dalam NU maka kalian akan bertambah beban karena dalam aswaja selain ukhuwah Islamiyah itu ada ukhuwah Insaniyah dan ukhuwah Wathaniyah, yang mana NU tidak cuma mengurusi perdamaian intern (perdamaian sesama Islam), perdamaian lokal (perdamaian masyarakat sekitar) ataupun Nasional, namun juga perdamaian dunia.
Walau kalian terlihat menonjol dalam urusan harakah, atau gerakan, namun di NU, kalian akan menemukan semua unsur tersebut.

Baginda Nabi Muhammad SAW mewajibkan untuk berada dalam suatu jamaah;

عليكم بجماعة المسلمين وامامهم

Namun kalian harus  ikut dalam Jamaah di NU!

Mengapa?
Karena kalau kita mendukung bahkan masuk dan bergabung dengan NU, maka kalian nanti bisa menjadi moderat (tawassuth wal i’tidal), dan toleran (tasamuh). Dengan menjadi NU, maka kalian tidak bisa radikal dengan membawa pentungan dan bendera hitam putih yang kalian sebut bendera atau panji Rasulullah, serta bisa hilang niat kalian untuk meng-khalifah-kan Indonesia. Itu dikarenakan nilai-nilai NU, sejalan dengan prinsip Islam rahmatan lil 'alamin. Sebabnya NU yang berpegang teguh pada Al-Qur’an, Hadits, Ijma, dan Qiyas..

Tidak ghuluw (berlebihan/ekstrim) kanan ataupun kiri, tetapi memiliki karakter atau khashaish sebagaimana ditetapkan dalam Munas di Surabaya pada 2006:
~ Tawassuthiyyah (pola pikir moderat dengan senantiasa bersikap tawazun dan i’tidal; tidak tafrith ‘gegabah dan tidak ifrath ‘ekstrem),
~ Tasamuhiyah (toleran),
~ Ishlahiyyah (reformatif),
~ Tathowwuriyah (dinamis),
~ Manhajiyah (pola pikir metodologis),

Bagi NU, berislam tanpa jamaah itu ibarat debu di semesta yang luas, mudah diterpa angin.
Berislam tanpa jam’iyyah (organisasi), ibarat sepotong rumput liar yang tidak terurus.
Bagi yang ber-NU, memilih jalur NU, bersanad melalui guru-guru Aswaja, ada sandaran, ada rujukan, dan ada pertanggung jawabannya. Bukankah kalian selama ini tidak perlu sanad ilmu, karena bagi kalian itu yang penting adalah langsung menggali ilmu dari Al-Qur'an dan Hadits.

Sekali lagi saya ingatkan!
merapatlah, dukunglah dan masuklah bergabung dalam NU, sebuah organisasi yang lahir pada 31 Januari 1926, karena kalian akan memiliki tanggung jawab besar untuk mengawal kehidupan beragama dan bernegara dalam bingkai NKRI, sehingga kalian tidak bisa menegakkan khilafah sesuai yang kalian pikirkan.

Ohya, dalam Bahtsul Matsail Muktamar NU tahun 1936 di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, jauh sebelum Indonesia merdeka sudah diputuskan bahwa Indonesia adalah Darussalam (daerah yang damai). Ini putuskan dengan mengambil contoh petunjuk negara yang dibangun oleh Rasulullah SAW di Madinah, yang berdasar kesepakatan kaum muslimin​ dan penduduk non-muslim.
Dengan Piagam Madinah,

tidak mengedepankan Islam semata tetapi persatuan dan kesatuan, sebagaimana Firman Allah SWT : “Tidaklah Kami mengutusmu, melainkan untuk menjadi rahmat bagi sekalian alam.” (QS. Al-Anbiya':107)

Sekali lagi saya ingatkan!
Dekati, dukung, bahkan masuk dan bergabung dalam NU!
Karena jika kalian masuk dan bergabung dalam NU, maka kalian akan diakui murid oleh KH. Hasyim Asy’ari, bersambung sanad juga kepada KH. Kholil Bangkalan, Syaikh Nawawi Al-Bantani, para Imam Ahlussunnah wal Jama’ah, para ulama salafus shaleh yang mumpuni dalam duniawi dan ukhrawi.
Dan perlu juga diingat bahwa:

الحق بلا نظام يغلبه الباطل بالنظام

Kebenaran tanpa struktur, akan dikalahkan oleh kebathilan yang terstruktur!

........................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar